Find Us On Social Media :

Dari Televisi yang Menyala Hingga Kondisi Korban, Berikut Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

By Novita Nesti Saputri, Selasa, 13 November 2018 | 17:49 WIB

Dari Televisi yang Menyala Hingga Kondisi Korban, Berikut Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Laporan Wartawan Grid.ID, Novita Nesti Saputri

Grid.ID - Kronologi pembunuhan satu keluarga di Bekasi diketahui dari sejumlah keterangan saksi seperti adanya televisi menyala dini hari hingga kondisi korban.

Terungkapnya kronologi pembunuhan satu keluarga di Bekasi seperti adanya televisi yang menyala sampai kondisi korban yang tergeletak di rumahnya ini tentu saja mengejutkan warga sekitar.

Setelah melalui sejumlah penyelidikan, kronologi pembunuhan satu keluarga di Bekasi bisa diketahui dari adanya televisi yang menyala hingga kondisi mengenaskan para korban.

Baca Juga : Pembunuhan Satu Keluarga di Samosir: Sang Ayah Tega Bunuh Istrinya yang Hamil dan Kedua Anaknya

Publik kembali dikejutkan dengan adanya peristiwa pembunuhan yang menimpa sebuah keluarga.

Kali ini pembunuhan terjadi di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

Pasangan suami istri dan dua anaknya ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di Jalan Bojong Nangka II RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga : Pembunuhan Satu Keluarga, Cantiknya Yentin Margaretha Istri FX Ong

Baca Juga : Batas Waktu yang Tepat Untuk Mengganti Produk Makeup, Kamu Wajib Tahu

Jasad keluarga ini ditemukan tergeletak di rumahnya pada Selasa (13/11/2018).

Keempat anggota keluarga tersebut yaitu Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).

Keluarga tersebut merupakan pengelola kontrakan yang letaknya di belakang rumah mereka.

Baca Juga : Fakta Pembunuhan Satu Keluarga, FX Ong: Aku Sudah Lelah...

Baca Juga : Cara Membedakan Fashion Items Berbahan Kulit Asli atau Palsu dari Zaneta, Owner Divites Belle

Sementara pemilik kontrakan tersebut adalah kakak korban, Douglas Nainggolan, yang kini tengah diperiksa pihak kepolisian.

Kapolres Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan jika polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Dari situ, polisi menemukan Diperum dan Maya memiliki luka benda tumpul.

Baca Juga : Terbaru, Gini Kronologi Lengkap Pembunuhan Satu Keluarga di Aceh!

Sedangka kedua anaknya, Sarah dan Arya tidak mengalami luka, tetapi kehabisan oksigen.

"Ada luka benda tumpul, dengan luka senjata tajam.

Berbeda-beda yang suami dan istri pada leher, sedangkan untuk anak luka kehabisan oksigen karena tidak ditemukan luka terbuka," kata Indarto seperti yang dikutip Grid.lD dari kompas.com.

Baca Juga : Posting Video Sebelum Lakukan Pembunuhan Satu Keluarga di Aceh, Akun Facebook Pelaku Banjir Hujatan, Tetangga Ungkap Fakta Miris ini!

Selain menyelidiki lokasi tempat ditemukannya jenazah keluarga Diperum, polisi juga menanyai sejumlah saksi mata.

Seorang saksi bernama Feby Lofa Rukiani yang tinggal di kontrakan korban mengaku melihat gerbang sudah terbuka dan televisi menyala sejak pukul 03.30 WIB.

Saat Feby memanggil salah satu korban dari luar rumah, tidak ada respon apapun.

Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Terhadap Pesepak Bola Brazil Daniel Correa Freitas, Disayat di Bagian Leher Hingga Dipotong Kemaluannya

Feby mencoba untuk menelepon korban, tapi tidak diangkat.

Dia kembali mendatangi rumah korban karena korban yang biasanya sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja pukul 06.30 WIB saat itu tidak nampak.

Feby curiga dan akhirnya mencoba membuka jendela rumah korban.

Baca Juga : Selain Keretakan Rumah Tangga, Polisi Temukan Utang Rp 8,9 Miliar dalam Kasus Pembunuhan Keluarga FX Ong

Ketika melihat ke dalam ruangan, Feby melihat korban sudah tergeletak dan bersimbah darah.

Sementara itu, Yapi, tetangga korban yang lain juga memberikan kesaksiannya.

Pukul 05.45 WIB, Yapi hendak membeli barang di warung yang ada di depan rumah korban.

Baca Juga : Penyelidikan Masih Berlanjut, Polisi Temukan Fakta Baru Kasus Pembunuhan Keluarga FX Ong Terkait Utang

Warung tersebut diketahui milik Douglas, kakak korban sekaligus pemilik kontrakan.

"Saya tunggu toko dibuka. Jam 6 lebih, ada orang kontrakan dalam teriak.

Saya lihat sudah terbuka, jendelanya kebuka. Saya lihat sudah begitu (meninggal) dan berdarah.

Baca Juga : Ungkapan Terakhir Yentin Margaretha di Instagram Sehari Sebelum Kasus Pembunuhan Keluarga FX Ong Terjadi

Ada uang Rp 100.000 (di sekitar korban). TV menyala," kata Yapi.

Feby dan Yapi langsung memanggil warga lainnya untuk mengecek kondisi korban.

Mereka juga melaporkan kejadian tersebut ke pengurus RT setempat dan Polsek Pondok Gede.

Baca Juga : Kasus Pembunuhan Keluarga FX Ong, Polisi Ungkap Penyebab Suara Tembakan Tak Terdengar ART

Selain Feby dan Yapi, ketua RT 2, Agus Sani mengungkapkan jika ada beberapa saksi yang melihat ada mobil keluar degan cepat dari rumah korban.

"Nah itu dia, ada saksi yang lihat ada mobil ngebut, keluar, tapi enggak tahu jenisnya apa.

Cuma ngelihat aja keluar ngebut," jelas Agus Sani seperti yang Grid.ID kutip dari wartakota.

Baca Juga : Kasus Pembunuhan Keluarga FX Ong, Sang Suami Sempat Bermain Piano hingga Bagi-bagi Uang kepada Karyawan dan Tetangga

Ketua RT 2 ini mengaku jika sebelumnya dia tidak mendapatkan laporan adanya keributan di rumah korban.

"Enggak ada keributan. Kalau ada pasti warga sekitar melapor, sampai saat ini tidak ada yang melapor," kata Agus Sani.

Sampai saat ini, polisi masih mendalami motif pembunuhan satu keluarga di Bekasi ini.

Baca Juga : Terungkap, Tragedi Pembunuhan Keluarga FX Ong di Palembang Diduga Karena Kehadiran Orang Ketiga

Keempat korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi. (*)