Find Us On Social Media :

Cerita Sedih Guru-guru Sekolah Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

By Menda Clara Florencia, Rabu, 14 November 2018 | 15:53 WIB

Pembunuhan satu keluarga di Bekasi

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia

Grid.ID - Kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Jalan Bojong Nangka 2, RT02 RW07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, meninggalkan rasa trauma berat.

Terutama kepada guru-guru korban SBN (9) dan AN (7).

Kepada Grid.ID para guru serta Kepala Sekolah SD Imanuel menceritakan rasa terpukul mereka kehilangan kedua anak didik beserta orangtuanya menjadi korban pembunuhan keji.

Baca Juga : Jadi Salah Satu Artis Indonesia Terkaya, Intip Potret Keluarga Anjasmara yang Selalu Meriah dan Ramai

Baca Juga : BPOM Kembali Temukan Kosmetik Ilegal dengan Kandungan Berbahaya, Ini Daftarnya!

"Saya sangat terpukul, saya diberitahu ada kejadian itu, saya langsung lari ke belakang (rumah korban),"

"Sudah banyak orang, ternyata itu S dan keluarga, lalu saya balik ke sekolah kasih tahu teman-teman (guru)," Kata Kepala Sekolah SD Immanuel Rommie Winikan S,Pd, saat ditemui Grid.ID di Kawasan Sekolah SD Immanuel, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).

Mendengar kabar pembunuhan itu, para guru terutama para wali kelas SBN dan AN langsung histeris.

Baca Juga : Tampil Kekinian dengan Dress Batik Modern ala Jessica Iskandar

Ia tidak menyangka kedua anak didiknya jadi sasaran tindakan sadis.

"Kita semua histeris semua," lanjut Wali Kelas AN, Isminarsi saat berbincang bersama Grid.ID.

Setelah itu, para guru memutuskan untuk memulangkan para siswanya kembali ke rumah.

Para guru tidak bisa lagi mengajar dalam kondisi panik dan terpukul dengan kabar pembunuhan sadis itu.

Baca Juga : Kisah Yola Tsagia, Ibu Tangguh yang Anaknya Mengalami Penyakit Langka Treacher Collins Syndrome

Baca Juga : Tiru Gaya Kasual Nia Ramadhani dengan Celana Jeans Wide Leg Harga 300 Ribuan

"Setengah 10 kita pulangkan anak-anak karena guru-guru kita sudah tidak bisa mengajar lagi, karena kita keluar air mata semua kita menangis," lanjut Rommie.

Hingga saat ini ia masih tidak menyangka jika anak-anak turut jadi korban dalam pembunuhan sadis ini.

"Tidak menyangka jika pertiwa ini menimpa S dan A," tutup Rommie. (*)