Parapuan.co - Perempuan kini tak lagi berdiam diri di rumah, tetapi juga sudah banyak melakukan kegiatan seperti bekerja atau pun berbisnis.
Minat perempuan terhadap karier mereka di dunia profesional dan usaha juga membantu pemasukan keluarga.
Di tengah kesibukannya, perempuan berumah tangga juga tetap harus menjalankan perannya sebagai ibu dalam mengurusi anak-anaknya.
Sebab, dalam talkshow daring bertajuk Membangun Keluarga Yang Bisa Menjawab Tantangan, sebuah rangkaian dari event Professional Women’s Week , Dr. Muhammad Faisal, Executive Director &Youth Researcher, Youth Laboratory Indonesia, PT Kreasi Pemuda Indonesia), perempuan memiliki peran penting untuk mendidik anaknya menjadi generasi pejuang.
Tentunya, ini menjadi bekal penting untuk anak di masa dewasa nanti.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka : Cara Hadapi Anak Mogok Sekolah
Sebab, mereka harus berjuang dan beradaptasi dengan dinamika dunia luar.
Anak-anak sudah seharunya memiliki kecakapan yang matang untuk bisa bersaing di masa mendatang.
“Orang tua sekarang khususnya para ibu, lebih menyiapkan anak-anaknya dengan skill ketimbang mempersiapkan watak yang kuat bagi anak-anaknya.
Anak-anak kita saat ini mudah galau, mudah gelisah. Jadi sangat rentan mempunyai masalah dengan kesehatan mental. Kenapa kesehatan mental, karena anak-anak ini hidup di tengah kehidupan yang penuh persaingan.
Setiap orang selalu membanding-bandingkan dirinya dengan diri orang lain,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Muhammad menyarankan Kawan Puan untuk selalu apresiasi anak atas pencapaian mereka.
Tak perlu melakukan perbandingan, karena setiap anak punya karakter serta keunikan masing-masing.
“Jangan terpengaruh dengan komparasi, karena anak kita tidak perlu diperbandingkan dengan orang lain. Tidak salah juga kalau orang tua memfasilitasi anaknya dengan berbagai les ini itu.
Baca Juga: Ini yang Perlu Orang Tua Perhatikan Terkait Pengasuhan Anak dan Penggunan Gadget
Tapi jangan melupakan mengasah dengan watak yang baik. Kalau ini kan nggak ada tempat lesnya? Adanya di dalam keluarganya sendiri, bagaimana keluarga membentuk watak si anak,” ujar Dr. Muhammad Faisal.
Bila karakter anak sudah dibentuk, maka mereka pun dengan sendirinya akan menggali ilmu pengetahuan untuk menunjang kemampuan.
Dan, jangan lupa untuk mengajarkan anak sebagai pribadi yang selalu bersyukur.(*)