Find Us On Social Media :

Selain Trauma Masa Lalu, Ini Alasan Perempuan Melajang dalam Waktu Lama

By Ericha Fernanda, Jumat, 1 Oktober 2021 | 16:15 WIB

Alasan seseorang melajang dalam waktu lama

Parapuan.co - Tak sedikit perempuan yang memilih untuk tetap melajang, meskipun dianggap sudah berada di usia matang untuk menikah. 

Menjadi lajang pun umumnya disebabkan oleh dua hal. Pertama, tidak tertarik sama sekali untuk menjalin hubungan dan berprinsip hidup melajang.

Kedua, melajang karena masih proses mencari dan bertemu dan pasangan yang disukai, baik itu setelah putus atau memang belum bertemu saja dengan jodohnya.

Nyatanya, urusan mencari jodoh bukan perkara mudah. Ada banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan 'he is the one'.

Baca Juga: Jangan Terjebak, 5 Perilaku Buruk Pasangan yang Tak Bisa Ditoleransi di Usia 20an

Selain itu, tentu ada alasan pribadi atau trauma tertentu sehingga seseorang sangat hati-hati dalam memilih pasangan.

Ya, menjalin hubungan adalah kesalingan memilih baik itu perempuan atau laki-laki untuk menciptakan hubungan baru yang positif.

Melansir Psych Alive, berikut berbagai alasan pribadi mengapa seseorang memilih melajang dalam waktu lama.

1. Terlalu Selektif

Ketika seseorang mencari pasangan ideal, dalam prosesnya mereka akan pilih-pilih, menilai, bahkan menghakimi siapa yang saat ini dekat dengan dirinya.

Bisa jadi menjadi terlalu selektif adalah akibat dari hubungan sebelumnya yang toksik atau saling menyakiti sehingga jika ada pemicu yang mengarah ke sana bukanlah hal yang ideal bagi mereka.

Memilih adalah tindakan wajar ketika mencari pasangan, namun menjadi selektif dan berambisi mencari pasangan ideal dengan kesamaan nilai juga butuh perjuangan.

Coba untuk memberi kesempatan, apakah mereka bisa menghargai apa adanya dan bisa membuat benar-benar bahagia saat menjalin hubungan.

Baca Juga: 6 Tips untuk Perempuan Menikah Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

2. Trauma Masa Lalu

Seseorang yang memiliki trauma masa lalu yang belum usai, bisa menjadi penyebab mengapa mereka melajang hingga saat ini.

Misalnya, melihat hubungan kedua orang tua yang tidak akur atau sangat dingin dalam bersikap kepada anaknya.

Bahkan, kehilangan teman lawan jenis yang begitu menyenangkan dan ia sukai di masa lalu. Trauma seperti ini tidak sepele karena berpengaruh bagi psikologis mereka.

3. Mengisolasi Diri

Semakin dewasa usia seseorang, mungkin mereka akan semakin nyaman dengan zonanya sendiri. Ini adalah hal yang wajar karena sudah bertemu formula yang sesuai.

Namun, memperluas lingkaran dan melihat ke dunia luar juga sangat penting untuk mencari peluang untuk menjalin hubungan baru.

Mereka yang mengisolasi diri sulit bertemu dengan orang lain secara langsung, salah satu jalan yang mungkin bisa digunakan adalah aplikasi kencan atau kenalan teman dan keluarga.

Baca Juga: Trauma Hubungan Masa Lalu, Ini Tanda dan Penyebab Fobia Komitmen

4. Harga Diri Rendah

Sering kali orang-orang memiliki “suara batin yang kritis” yang memberitahu bahwa diri mereka terlalu gemuk, terlalu jelek, terlalu tua, atau terlalu berbeda.

Jika mendengar suara ini, maka akan mendorong seseorang untuk percaya bahwa dirinya seperti itu dan memperburuk kepercayaan diri.

Kurangnya kepercayaan diri membuat mereka memberikan sinyal tidak terbuka, serta menciptakan hambatan dalam dunia kencan.

Harga diri rendah sangat berpengaruh pada proses mencintai tubuh juga, serta memiliki keterkaitan kuat jika diterapkan untuk menjalin hubungan yang kemungkinan akan gagal.

 

5. Takut akan Keintiman

Takut akan keintiman ini berarti si pasangan akan memberikan perhatian, kasih sayang, dan waktu untuk memupuk cinta di antara keduanya tapi menjadi kekhawatiran tersendiri.

Intesitas juga berkontribusi pada cara pasangan yang mungkin akan mengontrol dan mengendalikan, sehingga takut akan merenggut kebebasan yang dimiliki.

Hal ini menjadi ketakutan tersendiri bagi sebagian orang, yang sebenarnya keintiman tidak berarti harus mengendalikan dan posesif terhadap orang lain.

Baca Juga: 7 Kunci Pernikahan yang Bahagia dan Langgeng hingga Hari Tua