Find Us On Social Media :

Bidang Keuangan hingga Filantropi, Ini 10 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang 2021

By Ardela Nabila, Senin, 27 Desember 2021 | 20:45 WIB

Daftar perempuan paling berpengaruh sepanjang tahun 2021.

Parapuan.co - Kawan Puan, keberadaan perempuan saat ini memang sudah tak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Tak selalu berada di bawah laki-laki, perempuan juga bisa setara bahkan menjadi seorang pemimpin.

Bahkan para perempuan di dunia ini bisa menjadi sosok yang berpengaruh.

Pada awal Desember 2021 ini, Forbes telah merilis daftar perempuan paling berpengaruh atau inspiratif di dunia.

Daftar tahunan yang dirilis oleh Forbes ini merangkum 100 perempuan berpengaruh dari seluruh dunia.

Para perempuan ini berasal dari 30 negara berbeda dan bidang yang berbeda-beda pula, mulai dari keuangan, teknologi, politik, filantropi, hiburan, dan lain-lainnya.

Berikut ini sepuluh teratas perempuan paling berpengaruh di dunia sepanjang 2021 versi Forbes.

Baca Juga: Pernah Kecelakaan, Leani Ratri Oktila Jadi Atlet Parabadminton Berprestasi

1. Julie Sweet, Chair dan CEO Accenture

Di urutan ke sepuluh ada Julie Sweet, yang menjadi CEO perusahaan layanan global Accenture sejak September 2019.

Sebelum menjadi CEO, Sweet menjabat sebagai penasihat umum dan kepala Accenture Amerika Utara yang menjadi pasar terbesar perusahaan tersebut.

Lingkungan yang beraneka ragam dan memiliki kesetaraan merupakan prioritas Julie Sweet.

 

2. Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat

Pada bulan Januari 2021, Kamala Harris menjadi perempuan pertama dan perempuan Asia-Amerika pertama yang menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat.

Momen tersebut bukan kali pertamanya Harris menjadi perempuan pertama yang terlibat dalam politik.

Pada tahun 2016 silam, ia juga menjadi perempuan India-Amerika pertama yang terpilih menjadi Senat Amerika Serikat.

Selain itu, di tahun 2010, ia juga menjadi perempuan Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai jaksa agung California.

Sebagai alumnus Howard University, Harris menjadi lulusan pertama dari sebuah perguruan tinggi atau universitas kulit hitam yang memegang jabatan wakil presiden.