Parapuan.co - Menjadi serial Netflix paling ditunggu, Bridgerton Season 2 siap tayang pada 25 Maret 2022 esok.
Di musim ini, Bridgerton berfokus pada Lord Anthony Bridgerton, anak sulung keluarga Bridgerton yang mulai mencari istri.
Sebagai anak sulung, Anthony didorong untuk menjunjung tinggi nama keluarga. Upaya ntuk mencari pasangan dengan standar mustahilnya juga tidak membuahkan hasil.
Hingga suatu hari, Anthony bertemu dengan Kate Sharma dan adik perempuannya, Edwina Sharma yang baru saja tiba dari India.
Kate Sharma yang penuh pendirian dan berdaya itu diperankan oleh aktris keturunan India bernama Simone Ashley.
Menjadi aktris asal Asia Selatan yang berkiprah di industri hiburan Inggris bukanlah hal yang mudah.
Seiring berkembangnya dunia industri hiburan global, khususnya di Inggris, semakin inklusif dan terbuka dengan bintang multikultural.
Bridgerton adalah salah satu serial Barat yang menjunjung tinggi keberagaman dalam jajaran pemain dan kru yang terlibat.
Berdasarkan Catatan Produksi Bridgerton Season 2, Simone Ashley mengungkapkan perasaan bangga dan senangnya bisa menjadi bagian keberagaman di serial ini.
Baca Juga: Doa dan Dukungan Zaskia Mecca untuk Dinda Hauw yang Keguguran: Perempuan Hebat
"Rasanya luar biasa. Saya pikir itu semua berkat para penulis kami yang luar biasa dan showrunner kami, Chris Van Dusen," ungkap Simone.
Menurut perempuan berusia 26 tahun ini, para kreator Bridgerton sangat mendorong keberagaman di karya yang dibuatnya.
"Kreator kami bersikeras mendorong keragaman di ruang penulisan," imbuhnya.
Hal yang membuat Simone Ashley tambah bangga adalah fakta dirinya yang merupakan pemeran utama dalam serial Inggris ini.
Simone melihat bahwa jarang sekali ditemukan aktris asal Asia Selatan yang menduduki peran utama dalam sebuah serial atau film ternama.
"Saya sangat bersyukur akan hal itu karena itu menunjukkan bahwa sebuah pemikiran, gagasan, menyebabkan efek berantai yang membawa saya duduk di sini," kata Simone.
Kreator dan penulis serial, Shonda Rhimes, mengatakan bahwa keberagaman adalah mimpinya untuk Bridgerton Season 2 ini.
"Menciptakan dunia yang tidak terlihat seperti dunia yang kita tinggali, menciptakan masyarakat dengan warna kulit tertentu menurut saya tidak realistis," ungkap Shonda.
Baca Juga: Tayang Bioskop April 2022, Ini 4 Film Indonesia Terbaru Siap Ditonton
Ia pun menegaskan bahwa tak hanya pemain, kru yang bertugas dan lingkungan syuting Bridgerton Season 2 harus menerima dan menerapkan keberagaman.
"Kami memastikan bahwa kru dan orang-orang di belakang layar bersifat multikultur sebagaimana orang-orang yang penonton lihat di depan kamera," tegas Shonda.
"Kami memastikan bahwa usia mereka beragam, kami ingin memastikan bahwa pemeran, kru, dan penulis kami mewakili dunia nyata," lanjutnya.
Bagi Shonda Rhimes keberagaman dapat menghasilkan penceritaan yang lebih baik dan autentik.
Selain itu, kompleksitas manusia yang ada dalam serial ini dapat tercerminkan dari keberagaman tersebut.
"Saya rasa ini menghasilkan penceritaan yang lebih baik, penceritaan yang lebih autentik, dan penceritaan yang lebih kompleks," ungkapnya.
Shonda mendengarkan keinginan penonton untuk memiliki representasi latar belakang mereka di sebuah serial ternama.
Sebagai kreator, hal itu memungkinkannya untuk menciptakan cerita yang kaya perspektif, termasuk perspektif perempuan.
"Penonton menginginkan orang-orang yang memiliki sudut pandang terhadap dunia yang berbeda," kata Shonda.
"Tak ada yang salah dengan sudut pandang laki-laki, tetapi ada banyak hal yang bisa dikatakan tentang perspektif perempuan," tutupnya.
(*)