Parapuan.co - Sesekali kamu mungkin pernah bertengkar dengan pasangan. Perbedaan pendapat dan pertengkaran tersebut sebenarnya wajar.
Bagaimana tidak, perdebatan untuk menyatukan persepsi justru bisa lebih mendekatkanmu dengan pasangan.
Meski begitu, usai berdebat jangan lupa meminta maaf. Minta maaf bukan berarti kalah, meski banyak yang belum mau melakukannya.
Namun, ada sederet alasan pasangan enggan minta maaf usai bertengkar seperti melansir Pinkvilla. Yuk, simak!
Ego yang Tinggi
Merasa benar atau bertindak defensif saat menghadapi konflik hubungan akan menimbulkan ego yang tinggi.
Sebagian pasangan ragu untuk menunjukkan dirinya rentan atau lemah, itulah mengapa minta maaf sulit baginya.
Tidak peduli seberapa dekat kamu dengan pasangan, adanya ego yang tinggi membuatnya tidak mau kalah denganmu.
Orang yang menolak minta maaf dengan pasangannya bisa jadi tanda bahaya dalam suatu hubungan.
Baca Juga: Pakai Air Hangat, Ini 3 Cara Membersihkan Kompor Gas yang Berkarat
Memilih untuk Memperbaiki Tindakannya
Sebagian pasangan tidak mau minta maaf secara langsung, tetapi mereka memilih untuk memperbaiki tindakannya.
Pasanganmu mungkin lebih suka menunjukkan kepadamu betapa menyesal dirinya dengan tindakannya untuk memperbaiki situasi.
Untuk kasus ini, kamu harus memberinya kesempatan untuk meminta maaf dengan cara yang menurutnya cocok.
Lebih Suka Menyalahkanmu
Alasan berikutnya mengapa pasangan enggan meminta maaf adalah karena berpikir dia tidak melakukan kesalahan.
Perhatikan, kamu harus membedakan apakah dia terus menyalahkanmu atas pertengkaran yang terjadi.
Jika itu adalah kesalahanmu, kamu harus menerima kekalahan dengan lapang dada dan minta maaf kepadanya.
Namun, jika pasangan menyalahkanmu atas kesalahannya sendiri, itu dianggap sebagai gaslighting.
Gaslighting merupakan manipulasi psikologi dengan menyangkal kesalahan diri sendiri dan menyalahkan orang lain.
Nah, itulah sederet alasan mengapa pasangan enggan minta maaf usai bertengkar ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Tak Menghormatimu dan 4 Ciri Teman Palsu yang Sebaiknya Dihindari
(*)