Kenapa makanan sebagai pelarian?
Adanya emosi negatif yang dirasakan, menyebabkan seseorang merasakan kekosongan. Makanan diyakini sebagai cara untuk mengisi kekosongan tersebut dan membuat perasaan kenyang yang ternyata palsu.
Bisakah emotional eating diatasi? Jawabannya, ya. Lakukan cara di bawah ini, yuk!
1. Ketahui penyebabnya
Hari yang buruk, menghadapi banyak tekanan dari luar, mengalami permasalahan dengan pasangan, tentu tak ada yang menginginkannya.
Tak jarang berbagai permasalahan ini hanya berjalan dalam waktu singkat, tetapi dapat memicu kita untuk bertindak emotional eating. Jika dirasa stres yang dialami sudah begitu berat, konsultasikan dengan profesional.
Selain itu, kita kita juga perlu melakukan manajemen stres dan melakukan aktifitas fisik seperti olahraga untuk mengurangi kebiasaan tersebut.
2. Kesadaran diri menjadi kunci
Salah satu cara mengatasi emotional eating adalah menyadari kebiasaan emotional eating tersebut. Hal ini menjadi kunci utama untuk mengatasi kebiasaan buruk tersebut.
Emotional eating atau biasa disebut juga sebagai mindless eating. Ini adalah kondisi saat kita berada pada kondisi tidak memikirkan apapun yang dimakan; karena pada dasarnya kita tidak tahu apa yang dilakukan.
Untuk mengatasinya harus dengan menyadari mengapa kita makan. Menurut Anna Kippen, seorang ahli diet, dalam artikel Cleveland Clinic, menanyakan alasan kita makan mungkin terlalu mudah, namun hal ini bisa membantu memotivasi diri untuk menyadari.
"Menjadi lebih sadar dengan rasa lapar sendiri, dapat membantu Kamu mengurangi kebiasaan ngemil guna mengurangi kebiasaan buruk tersebut," jelas Anna.
Baca Juga: Hindari 5 Makanan Ini Jika Tidak Mau Jerawat, Salah Satunya Cokelat!
Source | : | Healthline,Clevelandclinic.org |
Penulis | : | Ratu Monita |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR