Parapuan.co - Kawan Puan, setujukah kamu dengan anggapan ‘jadi ibu itu gampang’?
Bagi Kawan Puan yang sudah memiliki anak, mungkin akan gemas dengan anggapan itu ya. Namun buat Kawan Puan yang akan menjadi ibu, pasti bertanya-tanya, “memang benar jadi itu gampang?’
Nah menanggapi hal tersebut, pesinetron sekaligus ibu dua anak, Ryana Dea, memberikan tanggapannya.
Baca Juga: Paula Verhoeven Hamil Anak Kedua, Begini Cara Siapkan Si Sulung Jadi Kakak
Ibu dari Qiandra dan Davian tersebut mengatakan bahwa memang jadi ibu itu gampang. Namun ‘gampang’ yang dimaksud Ryana Dea adalah gampang capek, gampang sedih, sampai gampang habis kesabaran.
View this post on Instagram
“Iyaaa.. gampang banget. Gampang encok. Gampang capek. Gampang tersulut emosi. Gampang sedih. Gampang habis kesabaran. Gampang apa lagi buibu?” tulisnya pada caption.
Ryana Dea juga menambahkan bahwa menjadi ibu nyatanya memang tidak mudah. Namun ia juga mengatakan meski gampang capek dan sedih, ketika menjadi ibu mudah juga untuk merasa bahagia.
“tapi gampang bahagia juga. Disenyumin doang aja udah meleleh, disambut pas pulang kerja aja langsung hilang capeknya,” ungkap istri dari Puadin Redi ini.
Kawan Puan yang sebentar lagi akan menjadi ibu, meski kata orang jadi ibu itu “gampang”, tapi percayalah tidak ada ilmu pasti yang bisa menjamin hal tersebut. Sebab setiap ibu akan menghadapi tantangan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Awas Berdampak Buruk, Ini 5 Tanda Toxic Parenting yang Harus Dihindari
Tidak ada salahnya jika Kawan Puan ingin mempersiapkan diri dari sekarang. Apalagi persiapan soal mental, penting banget untuk dilakukan.
Lalu apa saja yang perlu disiapkan oleh calon ibu?
Berikut 4 persiapan mental calon ibu yang perlu Kawan Puan lakukan, seperti dilansir dari The New York Times.
1. Mengendalikan ekspektasi diri
Tidak ada orang tua yang sempurna di dunia ini. Untuk itu, Kawan Puan perlu mengendalikan ekspektasimu sendiri sebagai persiapan menjadi ibu. Sebab tidak apa-apa untuk menjadi ibu yang tidak sempurna.
Diana Morelen, seorang asisten professor Psikologi di East Tennessee State University menyebutkan bahwa ketika anakmu lahir nanti, akan ada beberapa perubahan, seperti akan sulit untuk tidur nyenyak sampai kesulitan menyelesaikan berbagai macam pekerjaan rumah. Dan itu, wajar terjadi.
2. Mendiskusikan segala sesuatu dengan pasangan
Merawat buah hati bukan hanya tugas ibu, tapi juga ayah. Untuk itu Kawan Puan perlu mendiskusikan segala sesuatunya dengan pasangan.
Bisa juga mulai membagi tugas saat masih dalam masa kehamilan, sehingga nanti saat Si Kecil hadir, tidak lagi saling melempar tugas. Selain itu, berdiskusi dengan pasangan ini akan membuatmu terhindar dari stress lo!
Baca Juga: Stress Karena Pekerjaan? Coba Redakan dengan Bathtub Meditation Ini
3. Menghadapi rasa takut pelan-pelan
Menjadi seorang ibu adalah pengalaman baru, dan mempunyai ketakutan akan beberapa hal jelas merupakan kewajaran. Namun satu hal yang perlu Kawan Puan persiapkan, yaitu semangat untuk menghadapi rasa takutmu itu.
Kalau Kawan Puan merasa kelak tidak bisa mengatasi rasa takut ini sendirian, kamu bisa meminta bantuan orang terdekat. Atau jika memang dibutuhkan, kamu bisa meminta bantuan tenaga profesional untuk menghadapi rasa takutmu ini.
4. Tetap membangun hubungan sosial
Menjadi ibu baru memang kadang akan membuatmu melupakan dirimu sendiri. Lupa makan, mandi bahkan me-time karena disibukkan mengurus buah hati. Namun sebelum Si Kecil hadir, kamu perlu membuat janji untuk menyediakan waktu untuk diri sendiri.
Termasuk tetap terhubungan dengan lingkungan sosialmu, seperti teman, sahabat atau rekan kerjamu. Sebab terhubung dengan lingkungan sosial ini akan membantumu melewati masa-masa sulit di awal menjadi ibu baru.
Sudah siapkah Kawan Puan menyambut Si Kecil dan menjadi ibu? (*)
Source | : | The New York Times |
Penulis | : | Arintya |
Editor | : | Arintya |
KOMENTAR