Parapuan.co - Uni Emirat Arab (UEA) beberapa tahun belakangan memang sedang berfokus pada misi luar angkasa mereka.
Saat ini mereka memang diketahui berkeinginan untuk menjadi salah satu negara penjelajah ruang angkasa terkemuka di dunia, selain Amerika dan Rusia.
Melansir Gulfnews, pada tahun 2019 lalu, UEA telah berhasil mengirimkan mayor Hazzaa al-Mansoori, astronot pertama UEA, ke luar angkasa, dan menghabiskan delapan hari menjalankan misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Baca Juga: Cerita Alamanda Shantika, Kenal Teknologi Sejak Usia Masih 14 Tahun
Kini, dua tahun setelahnya, UEA mengumumkan dua astronot barunya yang akan melaksanakan program luar angkasa baru mereka.
Shaikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA dan Pengusaha asal Dubai dalam akun Twitternya menyebutkan bahwa kedua astronot tersebut adalah Nora Al Matrooshi dan Mohammed Al Mulla.
Dengan masuknya Nora dan Mohammed, maka terhitung ada empat orang astronot yang dimiliki oleh UEA saat ini.
Mereka adalah Hazzaa Al Mansoori, Sultan Al Neyadi, Nora Al Matrooshi, dan Mohammed Al Mulla.
Empat astronot ini diketahui akan bekerja di bawah Mohammed Bin Rashid Space Center (MBRSC) untuk program SPC (National Space Programme) yang direncanakan UEA.
Meski ada dua astronot baru yang diperkenalkan oleh UEA, sosok Nora Al Matrooshi yang menarik banyak perhatian media.
Pasalnya, kehadiran Nora merupakan sejarah baru bagi Uni Emirat Arab.
Nora merupakan astronot perempuan pertama yang mereka miliki.
Perempuan kelahiran 1993 ini terpilih sebagai astronot UEA setelah melewati berbagai tes seleksi yang ketat dan mengalahkan lebih dari 4.000 pelamar.
Sebagai informasi, sampai dengan hari ini, terhitung baru ada sekitar 65 astronot perempuan.
Di antaranya adalah Valentina Tereshkova (astronot perempuan pertama) dan Svetlana Yevgenyevna (astronot perempuan kedua).
Nora yang kini berusia 27 tahun adalah seorang lulusan teknik mesin Universitas Uni Emirat Arab, serta anggota dari American Society of Mechanical Engineers.
Nora juga diketahui memiliki banyak prestasi, baik dalam bidang kerjanya maupun bidang ilmiah.
Selain itu, selama ia bekerja sebagai insinyur di National Petroleum Construction Co., Nora sempat menjadi wakil presiden Dewan Pemuda tiga tahun berturut-turut.
Nora juga menempati peringkat pertama di UEA untuk Olimpiade Matematika Internasional pada tahun 2011.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Tips Keuangan untuk Menjadi Perempuan Mandiri Finansial
Kecintaannya terhadap bidang luar angkasa ternyata telah dirasakannya sejak usia muda.
Nora mengaku sejak kecil ia sangat suka pergi ke acara pengamatan bintang.
Kepala program astronot di MBRSC, Salem Al Marri, mengatakan bahwa Nora memiliki potensi yang sangat besar.
Ia yakin bahwa astronot perempuan pertama UEA itu akan memiliki karier yang panjang serta menjanjikan ke depannya.
Saat ini Nora serta Mohammed, rekan astronotnya, sedang melakukan pelatihan di UEA.
Baru setelahnya, mereka akan mengikuti program milik NASA "2021 Nasa Astronaut Candidate Class" yang diadakan akhir tahun ini.
Dalam program tersebut, keduanya akan menjalani pelatihan selama 30 bulan di Johnson Space Center NASA di Houston, Texas.
Baca Juga: Refleksi Diri Raline Shah di Hari Ulang Tahunnya: Saya Sadar Saya Bahagia
Adapun pelatihan yang mereka lakukan adalah pelatihan luar angkasa, pelatihan bahasa (terutama bahasa Rusia), dan pelatihan sistem International Space Station (ISS).
Dengan pelatihan itu, UEA mengharapkan baik Nora maupun Mohammed mampu menjadi astronot yang kompeten serta menguatkan posisi Uni Emirat Arab dalam sebagai negara penjelajah ruang angkasa. (*)
Source | : | gulf news |
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR