Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini Forbes merilis daftar 30 Under 30 untuk tahun 2021.
Daftar Forbes 30 Under 30 merupakan daftar nama-nama orang berprestasi yang berusia di bawah 30 tahun yang diterbitkan setahun sekali.
Di dalam daftar tersebut ada sosok perempuan muda asal Indonesia yakni Vania Santoso, Co-Founder dari heySTARTIC.
Sebelum membuat heySTARTIC, Vania dan sang kakak Agnes Santoso diketahui telah terlebih dahulu membentuk komunitas yang peduli pada isu-isu serta permasalahan lingkungan pada 2005.
Baca Juga: Masuk Kedalam Forbes 30 Under 30, Inilah Sosok Maudy Ayunda
Melansir dari Tribunnews, keterarikkan Vania terhadap isu lingkungan dimulai saat rumah tempat tinggalnya di Surabaya, Jawa Timur terendam banjir.
Dari situ, Vania dan kakaknya berfokus mengedukasi masyarakat dan anak muda tentang berbagai isu lingkungan.
Dua tahun berselang, pada tahun 2007 Vania dan kakaknya membuat satu proyek yang bernama “Useful Water for A Better Future".
Baca Juga: Lika-liku Chef Kim Pangestu Mengejar Mimpinya sebagai Pastry Chef
Lewat proyeknya itu, Vania dan kakaknya memenangkan kompetisi Lingkungan Internasional “Volvo Adventure” di Swedia yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dari penghargaan itu, Vania meraih 10.000 dollar AS, sebagai pendanaan internasional untuk pengembangan proyek lingkungannya.
Vania menggunakan uang pendanaan itu untuk berbagai proyek yang menunjang keberlangsungan komunitas lingkungannya.
“Di sisi lain mikir, untung menang, kalau enggak ada sponsor gimana? Harus dipikirkan keberlanjutan finansial gimana,” kata Vania.
Perjalan Vania terus berlanjut, ia merintis usaha produk daur ulang yang bernama heySTARTIC (Start Being Exotic and Ethical).
Lewat heySTARTIC, Vania ingin mengurangi masalah sampah terutama karung semen dengan mengubahnya menjadi barang layak pakai dan fashionable.
"It better to life from waste, rather than life at waste (lebih baik hidup dari produk daur ulang sampah daripada hidup ditengah-tengah sampah)", kutip Vania dalam pidatonya di Tropical Landscapes Summit 2015, seperti yang dilansir dari kanal YouTube heySTARTIC.
Baca Juga: Mengenal SK Trimurti, Jurnalis Perempuan Legendaris Indonesia
Tetapi untuk bisa menerapkan hal tersebut produk-produk olahan dari sampah harus punya nilai jual dan menarik konsumen untuk membelinya.
"But the question is how can we life from waste if the product itself is not really marketable? (Tetapi pertanyaannya adalah bagaimana kita mau hidup dari sampah jika produk daur ulangnya saja tidak menarik dijual?)", tambah Vania.
Disinilah Vania berinovasi menciptakan produk daur ulang yang memiliki nilai jual tinggi lewat desain produk yang tampak seperti kulit asli dan bukan kantong semen.
“Sampah apa pun yang masuk, dipikirin, dikelola jadi apa. Bungkus kemasan kopi, koran, dan akhirnya jatuh di kertas semen. Ternyata, punya nilai jual juga di Indonesia,” kata Vania.
Berbagai eksperimen ia lalui untuk mendapatkan model serta kualitas seperti yang dipasarkan saat ini.
Perjuangan Vania dan kakaknya tidak lepas dari proses belajar serta trial dan error.
Baca Juga: Tinggalkan Karier di Amerika Demi Jadi Barista, Ini Kisah Evani Jesslyn Mendalami Dunia Kopi
Sekarang brand heySTARTIC telah mengahasilkan berbagai produk seperti tas tangan, laptop case, dompet, dan masih banyak lagi.
Ke depannya, Vania ingin agar produk daur ulang serta ramah lingkungan semakin banyak diminati di Indonesia.
Untuk itu, sekarang Vania fokus mengembangkan pasar dalam negeri sembari mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai isu lingkungan.
Keren!(*)
Source | : | tribunnews,YouTube |
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
KOMENTAR