Parapuan.co - Ramai dibahas di Twitter oleh salah satu akun yang memang kerap membahas seputar karier dan pekerjaan mengenai new job blues.
Dari namanya, kamu mungkin bisa menebak bahwa ini adalah kondisi yang ada hubungannya dengan dengan pekerjaan baru.
Memang tidak salah, karena new job blues adalah kondisi saat seseorang merasa khawatir hingga frustasi menghadapi hal baru, teman, dan pekerjaan di kantor baru.
Baca Juga: Keren! Perempuan Ini Berperan untuk Mengembangkan Fitur E-Commerces
Ada yang pernah Tau New Job Blues nggak?
— Di Meja Kantor (@dimejakantor) April 21, 2021
Akun @dimejakantor lah yang pertama kali mengunggah potingan mengenai new job blues ini.
Dalam unggahannya itu, @dimejakantor menanyakan apakah ada netizen yang tahu apa itu new job blues.
Menanggapi hal tersebut, tidak sedikit netizen yang mengaku tahu dan berkomentar bahwa mereka sempat merasakan new job blues ini.
ngalamin 2 bulan lalu, bawaannya pengen resign tapi setelah mikir2 yang positif jadi banyak berubah
— hanadulset (@yudiperkasa04) April 21, 2021
Salah satunya akun yang berkomentar adalah @yudiperkasa04.
"ngalamin 2 bulan lalu, bawaannya pengen resign tapi setelah mikir-mikir yang positif jadi banyak berubah," kata @yudiperkasa04.
Pemilik akun @yudiperkasa04 itu mengaku bahwa karena new job blues yang sempat dirasakan, ia sampai sempat ingin berhenti kerja.
Memang, jika new job blues ini lumayan parah, maka tak jarang seseorang akan memutuskan resign demi bisa keluar dari situasi yang menekannya.
Padahal, bisa jadi kecemasan dan stres yang dirasa saat awal masuk kerja hanyalah proses penyesuaian diri dan adaptasi.
Baca Juga: Tak Usah Ragu, 5 Mitos Pindah Profesi Kerja Ini Ternyata Tidak Benar
Melansir dari Careerstonegroup, new job blues merupakan perasaan frustasi atau depresi yang dirasakan oleh pekerja baru karena masih belum terbiasa dengan kantor baru.
Bisa jadi pula karena ia belum terbiasa dengan jenis pekerjaan, budaya kerja, dan rekan kerja yang ada di perusahaan baru tempatnya bekerja tersebut.
Keadaan new job blues ini diketahui lebih sering dialami oleh orang yang baru pertama kali bekerja.
Namun demikian, tidak sedikit juga orang yang sudah berpengalaman dalam bekerja juga mengalaminya.
Pekerja atau karyawan baru yang merasakan new job blues ini pada dasarnya akan merasa tertekan atas pekerjaan yang ia dapatkan dan beranggapan bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan keinginannya.
Karena alasan tersebut, maka tidak heran jika banyak karyawan yang baru mulai bekerja ingin berhenti atau resign.
Bila kamu merasa juga sedang merasakannya saat ini, maka jangan keburu resign.
Pasalnya, menurut Businessinsider, memutuskan resign di awal pekerjaan yang baru kamu jalani 3-4 bulan bisa membawa dampak buruk untuk resume kamu.
Baca Juga: 10 Penyebab Umum Seseorang Sulit Dapat Pekerjaan, Baiknya Segera Kamu Hindari!
Kamu akan terlihat tidak profesional dan kurang menjanjikan bagi perusahaan di luar sana untuk dipekerjakan.
Di samping itu, memang sangat wajar bila bulan-bulan awal bekerja di kantor baru membutuhkan usaha tinggi untuk penyesuaian dan adaptasi diri.
Makanya, alih-alih menyerah dengan cara resign, kamu bisa ikuti tips berikut ini:
1. Hindari ekspektasi tinggi
Ekspektasi kita terhadap suatu hal, termasuk itu pekerjaan akan merusak segalanya.
Tak jarang ekspektasi inilah yang membuat stres, khawatir, dan cemas di waktu awal-awal bekerja.
Contohnya, kamu berekspektasi mendapatkan gaji tinggi, dengan pekerjaan yang sudah amat kamu kuasai, sehingga banyak waktu luang bakal dimiliki.
Nyatanya, gaji yang ditawarkan di bawah perkiraanmu, dengan jenis pekerjaan baru yang harus dipelajari dulu, dan kamu tak punya banyak waktu santai.
Maka, kondisi tersebut bisa memicu stres dan tekanan dalam diri yang sebenarnya tidak perlu kalau kamu tak punya ekspektasi tinggi.
Nikmati dan syukuri dulu apa yang ada.
2. Jangan ragu minta bantuan
Jika kamu membutuhkan sedikit bantuan untuk menyesuaikan diri dengan budaya kantor baru tempatmu bekerja, jangan segan-segan untuk meminta bantuan oarang lain.
Jangan takut meminta bantuan mentor atau rekan kerja kamu di perusahaan baru tersebut.
Justru dengan cara tersebut kamu bakal lebih mudah beradaptasi dan memiliki teman yang siap membantu di tempat kerja.
Baca Juga: Memisahkan Rekening Memudahkan Pengelolaan Keuangan, Butuh Berapa?
3. Cari tahu akar masalahnya
Untuk bisa mengatasi new job blues, tentu kamu harus tahu akar masalahnya. Pertama, sadari dulu bahwa kamu sedang mengalami new job blues.
Kedua, cari tahu sumber atau akar masalahnya. Apakah penyebabnya lingkungan kerja, jadwal kerja, atau jenis pekerjaan yang kamu lakukan?
Contohnya, bila kamu merasa lebih suka melakukan pekerjaan individu dan bukan tim, maka ada baiknya kamu meminta perpindahan ke divisi lain di perusahaan tersebut yang sesuai dengan keinginanmu.
4. Beri waktu untukmu menyesuaikan diri
Mencoba pekerjaan yang baru akan membutuhkan waktu penyesuaian sebelum akhirnya kamu bisa merasa nyaman menjalaninya.
Terlebih lagi jika kamu baru saja lulus dari pengguruan tinggi. Tentu kamu akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
Perbedaan gaya hidup selama masih menjadi mahasiswa tentu berbeda dengan saat kamu memasuki dunia kerja.
Maka dari itu, jangan langsung memutuskan untuk berhenti bekerja di saat kamu merasa kesulitan atau frustasi dengan pekerjaan barumu ini.
Baca Juga: Agar Performa Kerja Tetap Baik, Ini 4 Cara Hadapi Rekan Kerja Toksik
Cobalah beradaptasi dan menyesuaikan diri untuk beberapa saat dan lihat apa kamu mulai menikamati pekerjaanmu itu nantinya.
5. Tahu kapan harus pergi
Kalau kamu telah mencoba berbagai cara agar bisa beradaptasi dengan lingkungan, rekan kerja, dan tanggung jawab di perusahaan baru tetapi masih merasa kurang nyaman, maka ada baiknya untuk mempertimbangkan opsi lain.
Kamu bisa mencoba mencari altenatif pekerjaan baru yang bisa membuatmu lebih bahagia dan nyaman menjalaninya.
Namun, sadarilah konsekuensi yang mungkin bisa kamu dapat dengan berhenti dari pekerjaanmu yang sekarang ini.
Terlepas dari keputusan kamu untuk tetap bertahan atau pergi, ketahuilah bahwa pengalaman ini adalah kesempatan belajar yang berharga yang bisa membantu dalam membangun karier di masa depan. (*)
Source | : | Business Insider,Twitter,careerstonegroup |
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR