Parapuan.co - Seorang fresh graduate biasanya masih sering melakukan kesalahan dalam mengatur finansialnya.
Pasalnya, lulusan baru ini masih belajar bagaimana caranya mengelola keuangan yang baik.
Akibatnya dalam proses pembelajaran itu, ada banyak kesalahan finansial yang para fresh graduate sering alami.
Baca Juga: Penting, Ini 6 Interpersonal Skill yang Akan Membuatmu Sukses di Tempat Kerja
Biasanya, karena saat baru pertama bekerja, para fresh graduate ini masih belum punya rencana keuangan yang baik untuk mengelola penghasilannya.
Contohnya adalah alokasi gaji yang kurang baik sehingga habis begitu saja tanpa sisa.
Lantas, apa lagi ya, kesalahan fresh graduate dalam mengelola keuangan yang sebaiknya segera kamu hindari?
Tidak siap dengan pengeluaran yang diperlukan
Salah satu kesalahan fresh graduate dalam mengelola keuangan adalah tidak siap dengan pengeluaran yang diperlukan.
Padahal, aspek terpenting dalam mengelola keuangan adalah tahu setiap pengeluaran serta tagihan bulanan yang perlu kamu bayarkan.
Sehingga kamu bisa memiliki gambaran jelas alokasi dana yang perlu kamu sisihkan dari gajimu untuk membayar berbagai tagihan tersebut.
Jangan sampai, ketika nanti di akhir bulan, kamu baru ingat ada tagihan listrik yang perlu dibayar tapi uang gaji sudah habis tidak bersisa.
Mengetahui berbagai tagihan bulanan yang perlu kamu bayar, akan membantu kamu dalam membuat rencana keuangan yang baik.
Tidak memiliki dana darurat
Setelah kamu memenuhi semua tagihan bulananmu, sisihkanlah sedikit gaji untuk dana darurat.
Melansir dari CNBC, Niv Persaud, perencana keuangan di Transition Planning and Guidance, mengatakan bahwa salah satu kesalahan yang sering dilakukan fresh graduate dalam mengatur keuangan adalah tidak bijak dalam membelanjakan uangnya.
Mereka kerap kali menghabiskan uangnya untuk berjalan-jalan atau membeli barang mahal tanpa memiliki simpanan dana darurat.
Di sisi lain, Christoper Lyman, perencana keuangan asal Cambridge Investment Research di Pennsylvania, menyarakan para fresh graduate untuk menggunakan strategi 50/30/20 untuk mengatur keuangan mereka.
50 persen gaji dipakai untuk kebutuhan penting seperti membayar sewa kos, makanan, dan berbagai tagihan.
30 persen untuk kesenangan pribadi seperti berlibur atau membeli barang yang diingkan.
20 persen digunakan untuk tabungan.
Baca Juga: Terlanjur Memiliki Utang? Coba Lakukan 3 Hal Ini untuk Melunasinya
Utang yang menumpuk
Melansir dari Investopedia, pengeluaran fresh graduate yang terkadang sembrono adalah membeli barang secara kredit dan memuaskan keinginan diri sendiri.
Bila hal ini tidak bisa dikontrol, maka kebiasaan buruk tersebut membawa dampak buruk, yakni utang.
Membeli berbagai barang yang kurang penting, bermain, atau jalan-jalan membuat pengeluaran menjadi lebih besar daripada pemasukan.
Hal inilah yang biasanya membuat para fresh graduate memiliki utang yang cukup banyak dan menumpuk.
Lupa asuransi kesehatan
Kesalahan lain fresh graduate dalam mengelola keuangan adalah lupa memiliki asuransi kesehatan.
Padahal asuransi kesehatan bisa sangat membantu kamu di situasi darurat misalnya tiba-tiba sakit dan harus dirawat.
Oleh karena itu, meski masih tergolong muda dan sehat, buatlah asuransi kesehatan sebagai langkah antisipasi di situasi yang tak diinginkan.
Kamu bisa mendaftarkan diri secara mandiri untuk ikut asuransi kesehatan, maupun ikut program yang dimiliki oleh tempat kerja.
Semoga informasi di atas bisa menjadi bahan pembelajaran untukmu lebih bijak lagi dalam mengatur keuangan, ya! (*)
Baca Juga: 2 Langkah Tepat Kirim Email untuk Follow Up Hasil Wawancara Kerja
Source | : | CNBC,investopedia.com |
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR