Parapuan.co - Selamat Idulfitri bagi Kawan Puan yang merayakan. Lebaran menjadi momen yang ditunggu hampir setiap umat muslim di seluruh dunia.
Saat lebaran tiba, ramadhan berarti telah usai dan kita masuk di bulan syawal.
Di bulan ini, sebagian umat muslim akan menjalankan puasa sebanyak enam hari di bulan syawal yang biasanya disebut dengan puasa syawal.
Meski bersifat sunnah atau tidak wajib, puasa syawal memiliki sejumlah keutamaan seperti menyempurnakan ibadah puasa ramadhan yang kita lakukan selama satu bulan kemarin.
Aturan puasa syawal sama seperti puasa ramadhan. Kita dianjurkan untuk sahur dan tentunya menyegerakan berbuka puasa.
Di tengah kesibukan, kadang kita tidak sempat memasak hidangan berbuka puasa dan akhirnya memilih untuk membeli makanan cepat saji atau fast food.
Bukan hanya praktis dan siap santap, makanan siap saji biasanya memiliki rasa yang nikmat.
Meski begitu, sebetulnya kita enggak boleh terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji untuk berbuka puasa, lho.
Ada beberapa alasan kesehatan yang menyebabkan kita tidak boleh buka puasa dengan makanan siap saji:
Baca Juga: Punya Banyak Manfaat, Madu Manuka Disebut Ampuh Atasi Masalah Pencernaan
Cairan Tubuh Tertahan Garam
Makanan cepat saji cenderung memilik kadar sodium atau garam yang tergolong tinggi. Jika kita konsumsi berlebihan, cairan tubuh dapat tertahan di pembuluh darah.
Akibatnya, jantung bekerja lebih keras untuk memompa volume darah yang meningkat dan akhirnya memicu tekanan darah tinggi.
Sebagai informasi, satu porsi makanan cepat saji biasanya mengandung 1,292 miligram garam atau separuh dari batas konsumsi garam maksimal per hari, yaitu 2,300 miligram per hari menurut rekomendasi Asosiasi Jantung Amerika (AHA).
Terlalu Banyak Gula
Selain mengandung banyak garam, makanan cepat saji juga mengandung banyak gula. Memang, gula dapat menggantikan energi yang hilang selama berpuasa, tetapi jika terlalu banyak hal tersebut juga enggak baik.
Terlalu banyak menyantap makanan mengandung gula saat berbuka puasa justru dapat membuat kita merasa lemas dan mengantuk.
Apalagi makanan cepat saji biasanya tidak mengandung banyak vitamin dan mineral. Kurangnya gizi dalam makanan cepat saji selain kalori, gula, dan karbohidrat juga dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba dan meningkatkan risiko diabetes.
Berat Badan Naik
Selain mendapat pahala, berat badan kita bisa turun dari berpuasa.
Saat makan makanan cepat saji, manfaat puasa untuk membantu menurunkan berat badan jadi enggak dapat kita rasakan.
Makanan cepat saji yang tinggi kalori dan minim serat dapat memicu tubuh untuk menimbun banyak lemak. Hal ini pada akhirnya berpengaruh pada meningkatnya berat badan.
Lemak dari junk food yang termasuk ke dalam kategori lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik.
Jika hal ini terus menerus terjadi dalam jangka panjang, kondisi tersebut berpotensi menambah risiko penyakit yang berkaitan dengan jantung.
(*)
Baca Juga: Ini Dia Makanan Khas Lebaran Paling Ditunggu, Mana Favorit Kawan Puan?
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR