Parapuan.co - Ketika tidak bisa ke mana-mana tapi tetap harus mendapatkan pemasukan, bisnis online menjadi alternatif yang tampak menggiurkan.
Betapa tidak, kita bisa mengerjakannya dari rumah saja dan kecanggihan teknologi sudah memudahkan kita untuk memulai bisnis online.
Akan tetapi, sebelum memutuskan membuka bisnis online, kamu perlu mempertimbangkan kekurangannya. Soalnya, setiap hal selalu punya sisi baik dan buruk bukan?
Baca Juga: Siap-siap Untung Besar, Ini Dia 5 Ide Bisnis Online Minim Modal
Jangan sampai ketika kamu hanya memikirkan kelebihannya saja, bisnis online kamu malah jadi merugi karena lengah dengan kekurangannya.
Melansir dari Kompas.com, Michael Williem, CEO dari Qasir mengatakan, pelaku usaha harus punya kehati-hatian atas gerakan migrasi dari offline ke online.
Lantas, kekurangan bisnis online seperti apa yang harus kita waspadai dan antisipasi demi keberhasilan bisnis kita nantinya?
1. Aturan yang mengikat dari e-commerce
Salah satu kemudahan dari bisnis online ialah platform e-commerce yang bikin pengusaha membuka toko dengan mudahnya.
Namun, kamu perlu tahu bahwa terdapat aturan antara pelaku usaha dan platform marketplace.
Ketika seorang pelaku usaha memulai bisnis di marketplace, maka mereka akan berbagi kontrol serta biaya dengan pihak e-commerce yang bersangkutan.
Sehingga kontrol operasional dan logistik tidak sepenuhnya ada di tangan pelaku usaha.
"Membuka bisnis di marketplace dan media sosial membuat pelaku usaha harus tunduk kepada kebijakan yang berlaku," kata Michael.
Menurutnya, itu termasuk persentase monetisasi yang didapat dan biaya tambahan lainnya yang mungkin diubah secara tiba-tiba, hingga kendala teknis yang tidak dapat diperbaiki sendiri.
Baca Juga: Sukses Rintis Bisnis Online dengan Manfaatkan 3 Teknologi Ini
2. Persaingan yang ketat
Ketika kita ingin memulai bisnis online, salah satu yang tidak bisa dihindari dan harus bisa dihadapi ialah persaingan dengan bisnis sejenis.
Apalagi, jika kamu memulai bisnis online, maka kompetisi pasarnya lebih tinggi, sehingga pelaku usaha harus pandai mengatur strategi yang tepat agar dapat dilirik oleh konsumen.
"Kemungkinan produk atau brand kamu akan kurang terdengar dan berkembang sangatlah besar karena munculnya produk yang sama dengan harga yang bisa jadi lebih murah," ucap Michael.
Tidak heran banyak pelaku bisnis online berlomba mencari followers untuk memperluas jangkauan promosi atau agar bisa muncul pada pencarian teratas di pencarian pembeli.
Banyak juga pelaku bisnis online yang mengeluarkan dana untuk melakukan promosi. Mulai dari beriklan, memberikan diskon, menggelar flash sale, sampai membayar influencer.
3. Ancaman kejahatan siber
Namanya juga bermain dengan teknologi. Apalagi sistem bisnis online terintegrasi dengan jaringan internet, maka kejahatan siber bisa saja terjadi.
Michael mengingatkan agar para pelaku bisnis online selalu waspada akan ancaman kejahatan siber yang bisa mengintai data pribadi.
Katanya, "Kemungkinan adanya pencucian identitas maupun produk dan layanan yang disalahgunakan bisa dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab."
"Misalnya kompetisi yang tidak sehat membuat kompetitor berusaha untuk menyerang privasi serta menjualnya informasi yang anda miliki," pungkas Michael mencontohkan. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR