Parapuan.co - Kawan Puan, ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi bahwa kamu sebaiknya berhenti kerja atau mencari pekerjaan baru loh.
Ya, tanpa kita sadari, tanda-tanda ini muncul karena stres pekerjaan yang kita rasakan.
Apa saja sih tanda-tandanya kamu butuh mencari pekerjaan baru?
Melansir dari situs Thebalancecareers, berikut berbagai tanda kamu membutuhkan pekerjaan yang baru.
Yuk, kita simak!
1. Sering memikirkan keinginan untuk resign
Kawan Puan, adalah hal yang biasa ketika seseorang mengalami hari buruk di tempat kerja dan tiba-tiba merasa ingin berhenti.
Baca Juga: Jenuh dengan Pekerjaan? Pertimbangkan 2 Hal Ini Agar Semangat Lagi
Namun, keinginan tersebut akan hilang seiring menurunnya stres dan berlalunya waktu.
Nah, yang perlu diperhatikan adalah jika kamu terus-terusan mendapati diri sering melamun dan memikirkan kemungkinan berhenti kerja atau resign.
Hal ini bisa menjadi petanda bahwa kamu membutuhkan pekerjaan yang baru.
2. Kamu sering mengeluh tentang pekerjaan
Kawan Puan, petanda selanjutnya adalah kamu terlalu sering mengeluh tentang pekerjaan yang kamu miliki saat ini.
Mengeluh tentang pekerjaan adalah hal yang wajar karena setiap pekerjaan pasti ada saja pahitnya.
Namun, jika intensitasnya berlebihan, maka ini bisa menjadi tanda bahwa kamu tidak cocok dengan pekerjaan yang dimiliki saat ini.
3. Mengidam-idamkan masa pensiun
Petanda lain yang menjadi indikasi butuh mencari pekerjaan baru adalah sering mengimpikan masa pensiun yang terlampau masih lama datangnya.
Jika kamu masih tergolong muda dan produktif, mengidam-idamkan masa pensiun bisa menjadi petanda kamu bosan dan jenuh dengan pekerjaan kamu sekarang ini.
4. Pola tidur terganggu
Kawan Puan, apakah kamu mengalami kesulitan untuk tidur, atau sering terbangun di malam hari dengan kekhawatiran tentang pekerjaan?
Jika iya, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk pindah pekerjaan atau mencari pekerjaan yang baru.
Baca Juga: Stres Kerja yang Berlebihan Bawa Dampak Buruk, Ini Cara Mengatasinya!
Tidur sangat penting untuk kesehatan, dan stres akibat pekerjaan dapat menjadi penyebab mengapa kamu kurang tidur.
Dengan demikian, kesulitan tidur yang kamu rasakan mungkin adalah akibat dari stres pekerjaan.
5. Sering sakit
Kesehatan fisik bisa menjadi indikator dari kesehatan mental kamu, Kawan Puan.
Jika kamu merasa menjadi lebih sering sakit, stres pekerjaan mungkin bisa menjadi penyebabnya.
Jika pekerjaan benar-benar membuat kamu jadi lebih sering sakit, itu adalah indikator yang baik bahwa inilah saatnya untuk mencari posisi baru.
Masih melansir dari sumber yang sama, stres kerja dapat memperburuk masalah kesehatan fisik dan mental.
Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan dan depresi serta meningkatkan risiko hipertensi, diabetes dan penyakit jantung.
6. Kamu makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
Nafsu makan yang tiba-tiba bertambah atau tiba-tiba berkurang bisa menjadi petanda bahwa kamu sedang mengalami stres, Kawan Puan.
Nah, stres kerja yang kamu rasakan inilah petanda bahwa pekerjaan yang kamu miliki tersebut mungkin kurang cocok untukmu.
7. Takut hari Senin atau sulit bangun untuk bekerja
Kawan Puan, merasakan lelah di pagi hari adalah hal yang normal.
Namun, jika kamu merasa takut setiap kali alarm berbunyi atau setiap hari Senin datang maka ada hal yang perlu dipertanyakan.
Baca Juga: Akan Masuk Dunia Kerja? Ini Etiket di Tempat Kerja yang Wajib Kamu Tahu
Apakah pekerjaan kamu sekarang ini membuatmu frustasi sampai kamu cemas seperti ini?
Jika kecemasan menyita pikiran dan menguras energi, pertimbangkanlah untuk mencari pekerjaan baru.
8. Sering berdebat dengan rekan kerja atau atasan
Kawan Puan, ketidakpuasan kamu dengan pekerjaan bisa menyebabkan ketegangan di kantor.
Jika kamu sering berdebat dengan kolega atau atasan maka sudah waktunya untuk mempertimbangkan pekerjaan baru.
Itu dia berbagai tanda yang bisa dijadikan indikasi bahwa kamu perlu mencari pekerjaan yang baru, Kawan Puan.
Apakah ada beberapa tanda di atas yang saat ini kamu rasakan?
(*)
Source | : | The Balance Careers |
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Dinia Adrianjara |
KOMENTAR