Parapuan.co - Apakah sahabat Kawan Puan sering membicarakan orang lain di belakang? Atau, sahabat Kawan Puan mengejek cita-cita dan rencana jangka panjang milikmu?
Jika iya, bisa jadi Kawan Puan terjebak dalam sebuah persahabatan toksik, nih.
Apabila diteruskan dengan Kawan Puan berada dalam lingkaran tersebut, bukan tidak mungkin kesehatan mentalmu akan terganggu.
Sebab, berada dalam hubungan toksik membawa sejumlah dampak buruk. Berikut dampak hubungan persahabatan bagi kesehatan mental:
Baca Juga: Cara Mendukung Teman yang Sedang Isolasi Mandiri agar Imunitas Naik
Merasa Kesepian dan Terisolasi
Apabila Kawan Puan justru merasa kesepian saat berkumpul bersama sahabat, sebaiknya pertanyakan kembali apakah kamu masih nyaman bersama mereka atau sebaliknya.
Meningkatkan Stres
Persahabatan toksik bisa membuat Kawan Puan semakin stres karena kamu tidak bisa berbagi keluh kesah sebagaimana mestinya.
Tidak Merasa Didukung
Apabila mimpi dan cita-cita Kawan Puan tidak pernah mendapatkan dukungan tanpa masukan yang jelas, sebaiknya segera putuskan apakah lanjut atau tidak dengan sahabatmu.
Sahabat yang baik akan mendukung dan memberi masukan tentang apapun padamu, lho.
Kehilangan Kepercayaan Diri
Tidak mendukung bahkan memberikan kritik yang menjatuhkan sebaiknya menjadi poin penting bagi Kawan Puan untuk mempertimbangkan hubungan persahabatan yang terjalin.
Baca Juga: Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan pada Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus
Menyalahkan Diri Sendiri
Apabila Kawan Puan berpikir kalau perilaku mereka karena kita, ada baiknya memang melakukan koreksi diri.
Bisa juga tanyakan pada sahabat Kawan Puan apa yang salah dari dirimu agar kamu bisa berubah.
Saat kamu sudah koreksi diri tetapi mereka tetap tidak berubah, sebaiknya pertimbangkan hal untuk menjauh dari mereka.
Tidak Nyaman
Terus menerus merasa tidak nyaman dalam hubungan persahabatan toksik membuat Kawan Puan harus mampu memutuskan hubungan.
Meragukan Diri Sendiri
Jika Kawan Puan sudah berada di tahap meragukan diri sendiri, sebaiknya mulai jauhi mereka demi kesehatan mentalmu.
Fitri Gusniawati / Parapuan
(*)
Baca Juga: Pernah Alami Hal Ini Usai Bersosialisasi? Bisa Jadi Introvert Hangover
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR