Di masa lalu, sama seperti Olimpade modern saat ini, Olimpiade kuno diadakan empat tahun sekali, yang membedakan tentu saja peraturannya yang masih pro laki-laki.
Pada saat itu, antara 776 Sebelum Masehi dan 393 Masehi, perempuan tidak diizinkan untuk menghadiri permainan olahraga apalagi untuk berpartisipasi, Kawan Puan.
Sekian lama berlalu, pada akhir abad ke-19, barulah kita memasuki era Olimpiade modern.
Masa di mana pesta olahraga tersebut terbuka untuk semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, namun masih belum secara resmi.
Baca Juga: Jadi Sprinter Perempuan Arab Saudi Pertama di Olimpiade, Ini Misi Yasmeen al-Dabbagh
Pada tahun 1900, pada Olimpiade modern kedua yang diadakan di Paris, perempuan mulai berpastisipasi dalam pesta olahraga bergengsi ini.
Pada Olimpiade tahun itu, para atlet perempuan berkontribusi pada cabang olahraga tenis, kroket, berlayar, dan golf.
Pada tahun 1908, jumlah pastisipan perempuan semakin bertambah, dari 22 orang pada tahun 1900 menjadi 36 orang dari total atlet 2008 orang.
36 atlet perempuan tersebut berkontribusi untuk olahraga panahan, skating, berlayar, tenis, dan motor air.
Source | : | instagram,Laici |
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR