Parapuan.co - Atlet Belgia Nafissatou Thiam berhasil menyabet gelar juara di cabang olahraga heptathlon di Olimpiade Tokyo 2020.
Atlet perempuan Nafissatou Thiam atau Nafi Thiam menjadi juara kelas atletik gabungan selama dua hari berturut-turut di Olimpiade Tokyo 2020.
Kemenangan di Olimpiade Tokyo 2020 ini membuat Nafissatou Thiam menjadi atlet perempuan kedua yang memenangkan gelar serupa di cabang olahraga tersebut.
Perempuan pertama yang menjadi legenda karena gelar sama ialah Jackie Joyner-Kersee atas kemenangannya pada 1992 silam.
Medali emas yang diperoleh sang atlet seolah memperkuat prestasinya di cabang heptathlon putri, setelah sebelumnya menang di Olimpiade Rio 2016.
Baca Juga: Sosok Sandra Sanchez, Ratu Karate Pemenang Olimpiade Tokyo 2020
Apa Itu Heptathlon?
Heptathlon adalah cabang olahraga putri yang menggabungkan tujuh disiplin atletik.
Sedangkan untuk putra, cabang olahraga gabungan ini dinamakan decathlon karena terdiri dari 10 disiplin atletik.
Tujuh disiplin atletik dalam heptathlon umumnya dibagi ke dalam beberapa jenis perlombaan, dan digelar selama dua hari.
Hari pertama, meliputi lari gawang 100 meter, lompat tinggi, tolak peluru, dan lari 200 meter.
Kemudian dilanjutkan hari kedua, mulai lompat jauh, lempar lembing, hingga lari 800 meter, yang di Olimpiade Tokyo 2020 dimenangkan oleh Nafi Thiam.
Prestasi Nafissatou Thiam
Sebagaimana mengutip laman Olympics, Nafi Thiam terdaftar sebagai salah satu atlet perempuan yang mewakili Belgia di Olimpiade Tokyo 2020.
Atlet kelahiran 19 Agustus 1994 itu memecahkan rekor di Olmpiade Tokyo 2020 setelah meraih emas dari cabang olahraga heptathlon.
Saat mencapai garis finish di lari 800 meter, Nafi Thiam bahkan membuat rekan sesama atlet dari Belgia ikut terpukau.
Ini merupakan kemenangan keduanya di heptathlon Olimpiade mengingat Nafi Thiam sudah pernah meraih emas di Olimpiade Rio 2016.
Selama lima tahun terakhir, Nafi Thiam juga mendapatkan gelar juara dunia di tahun 2017 dan memenangkan medali perak di sebuah ajang pada tahun 2019.
Berkat prestasinya, nama atlet perempuan ini sempat dicatat oleh Forbes dalam daftar 30 Under 30 tahun 2017, lho.
Baca Juga: Kisah Apriyani Rahayu Menjadi Atlet, Berawal dari Raket Kayu Buatan Sang Ayah
Tentang Kemenangan di Olimpiade Tokyo 2020
Di hari pertama heptathlon, Nafi sempat rela mengalah karena hanya berada di posisi ketiga.
Akan tetapi, tak memetahkan semangatnya, Nafi bangkit di hari kedua dan menjadi yang terbaik dalam lompat jauh serta lempar lembing.
Pada akhirnya, Nafi Thiam menjadi pemenang di lari 800 meter sekaligus menjuarai heptathlon.
Hingga dirinya berada di podium, Nafi bahkan masih tak percaya dirinya menjadi juara.
Baca Juga: Berawal dari Angkut Padi, Nurul Akmal Sukses Angkat Besi 256 Kg di Olimpiade Tokyo 2020
"Aku tidak percaya. Aku sangat emosional sehingga tidak bisa menggambarkannya," tutur Nafi Thiam bangga.
Nafi Thiam juga berkata, "Hari pertama sulit bagiku. Jadi di hari kedua, aku harus benar-benar fokus."
"Di nomor 800m aku berharap bisa sedikit lebih baik, tapi menurutku ini balapan yang sangat positif dan akhirnya aku mendapatkan medali," imbuh Nafi Thiam senang.
Hebat, ya? Sekali lagi selamat untuk medali emas yang diterima Nafissatou Thiam dan selamat karena memilih bangkit untuk menjadi juara. (*)
Source | : | Olympics |
Penulis | : | Arintha Widya |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR