Parapuan.co - Semakin ke sini, semakin banyak aplikasi media sosial yang memudahkan untuk mencari informasi, ruang berpendapat, dan melakukan obrolan dengan orang lain.
Mudah sekali untuk mengunggah apa pun, bahkan informasi pribadi dan berita palsu pun sering bermunculan akhir-akhir ini. Ya, itu salah satu dampak negatifnya.
Sejajar dengan itu, banyak sekali orang yang membagikan postingan atau komentar tanpa benar-benar memahami konsekuensi yang bisa menargetkan dirinya, keluarga, teman-teman, atau pihak ketiga yang terlibat secara tidak sengaja.
Baca Juga: Cegah KBGO, Simak 8 Tips Melindungi Privasi di Media Sosial dan Aplikasi Chatting
Memposting terlalu banyak informasi tentang kehidupan pribadi menghadapkan pada berbagai risiko, mulai dari pencurian identitas hingga pencemaran nama baik.
Oleh karena itu, sebelum mengunggah sesuatu di media sosial, penting untuk berpikir dua kali dan memastikan bahwa kita membagikan informasi yang aman dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Mengutip Bright Side, berikut ini informasi pribadi yang seharusnya tidak diposting di media sosial, yaitu:
Tanggal Lahir
Meskipun tampaknya tidak berarti pada awalnya, mengungkapkan informasi tentang tanggal lahir jauh lebih berisiko daripada yang disadari kebanyakan orang.
Sering kali tanggal lahir digunakan sebagai pertanyaan keamanan untuk memulihkan kata sandi karena menjadi satu hal yang paling mudah untuk diingat.
Potensi risiko lain yang mungkin kamu hadapi saat mempublikasikan tanggal lahir di profil akun adalah mengizinkan orang lain mengetahui kata sandimu untuk membuka rekening bank atau kartu kredit.
Karena biasanya terdiri dari 4 digit, banyak orang menggunakan tanggal lahir mereka sebagai password keamanan, yang tentu saja sangat tidak disarankan.
Informasi Pribadi
Saat membuat akun di media sosial apa pun, kamu mungkin menemukan beberapa kotak untuk diisi seperti nama dan nama keluarga, tanggal lahir, alamat, telepon, dan email.
Setiap kali kamu menghadapi situasi seperti ini, kamu harus selalu memastikan untuk tidak memberikan terlalu banyak informasi yang bisa dipublikasikan.
Di antara data yang tidak disarankan untuk dipublikasikan sebagai informasi publik tentu saja alamat rumah, nomor telepon, bahkan foto keluarga dan teman-teman kamu.
Ingatlah bahwa semua ini berpotensi disalahgunakan oleh peretas untuk mencuri identitas pribadi kamu.
Bagaimanapun, langkah terbaik adalah mengatur informasi profil dasar kamu sedemikian rupa sehingga hanya kontak yang kamu kenal dan percaya yang dapat melihatnya.
Baca Juga: Hal yang Dapat Kamu Lakukan Saat mengalami Kekerasan Berbasis Gender Online
Kehidupan Asmara
Jika sedang menjalin hubungan, wajar jika ingin mengunggah foto bersama pasangan. Selain itu, sering digunakan sebagai pengakuan jika sudah memiliki kekasih hati.
Tidak masalah jika kalian menyetujui untuk mempostingnya, perlu diperhatikan untuk tidak menuliskan informasi yang merugikan atau menghina orang lain.
Dari sudut pandang lain, ada situasi di mana foto atau status yang didedikasikan untuk pasangan dapat mencerminkan rasa tidak aman atau ditafsirkan sebagai petunjuk bagi orang lain.
Biometrik atau Informasi Medis
Tidak bisa diperdebatkan lagi jika data biometrik dan informasi medis yang menyangkut kesehatan kamu adalah informasi rahasia yang dilarang untuk diketahui orang yang tidak berkepentingan.
Jelas, ini adalah sesuatu yang tidak boleh kamu bagikan secara online karena dapat membuatmu rentan dalam banyak hal.
Ini adalah informasi pribadi dan sensitif yang harus dibagikan hanya oleh orang yang bersangkutan atau oleh para profesional.
Jika kamu seorang dokter atau tenaga kesehatan, hindari berbagi gambar atau rontgen di grup atau komunitas media sosial tanpa persetujuan pasien.
Tetapi jika kamu melakukannya untuk tujuan profesional, yang terbaik adalah menghilangkan data pribadi apa pun yang mungkin muncul pada biometrik atau informasi medis.
Percakapan Pribadi
Sebenarnya, percakapan pribadi adalah hal yang sensitif dan rahasia yang menjadi topik obrolan antara dua orang.
Namun, saat ini sering kali ditemukan bahwa orang-orang membagikan tangkapan layar dari perpesanan instan dan memiliki dampak negatif bagi orang yang dibicarakan atau bersangkutan.
Akhirnya melanggar hak untuk berkomunikasi secara pribadi, mengungkapkan rahasia, dan merusak reputasi seseorang yang terlibat dalam percakapan tersebut.
Masalah seperti ini bisa dinaikkan ke ranah hukum karena mengungkap urusan pribadi ke publik tanpa persetujuan dan merugikan orang lain.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Bentuk-Bentuk Kekerasan Berbasis Gender Online
Nah, kelima poin penting tadi bisa Kawan Puan gunakan sebagai acuan untuk bijak dalam bermedia sosial.
Sekali lagi, jadikan informasi pribadimu sebagai rahasia pribadi yang tidak perlu dibagikan kepada publika agar tidak menjadi masalah yang lebih besar.(*)
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
KOMENTAR