Parapuan.co - Sering kali setelah membuat secangkir teh, kantong teh celup bekas segera dibuang karena tidak dibutuhkan lagi.
Ternyata ada manfaat tersendiri dari teh celup bekas, baik masih basah maupun sudah dikeringkan.
Terutama dalam hal pembersihan, teh celup bekas bisa digunakan untuk mencuci piring kotor dan tak perlu menggosoknya terlalu lama karena ada asam tanin yang membuat kotoran cepat luruh.
Baca Juga: Selain Ventilasi yang Baik, Ini 4 Tips Hilangkan Bau di Kamar Mandi
Selanjutnya, sebagai penyegar udara, cukup menambahkan dengan beberapa tetes minyak atsiri bisa digunakan untuk pengharum udara.
Nah, agar Kawan Puan lebih memahami dan bisa segera dipraktikkan, berikut ini manfaat teh celup bekas seperti dilansir dari Kompas.com ini.
Pupuk tanaman dan mengusir hama
Sebagai informasi, kantong teh bekas dapat didaur ulang sebagai pupuk. Terutama teh hijau, ini menambahkan komponen kaya nitrogen ke kompos yang sudah ada di rumah.
Caranya, campurkan teh ke dalam tanah kebun untuk mengusir hama dan membantu tanaman tumbuh dengan sehat.
Tentu saja, berbagai jenis teh menawarkan nutrisi dan manfaat yang berbeda untuk setiap tanaman.
Mengusir tikus
Mengetahui bahwa tikus mengintai rumah kita tentunya membuat kesal ya, Kawan Puan.
Oleh karena itu, usir tikus di rumah dengan menggantung beberapa kantong teh celup bekas dan kering di dalam lemari makanan atau sudut-sudut gelap yang sering digunakan binatang untuk bersembunyi.
Lalu, teteskan minyak atsiri peppermint secukupnya ke kantong teh celup tersebut untuk membuatnya semakin efektif.
Cara lainnya adalah mencampurkan kantong teh celup peppermint bekas dengan air panas. Selanjutnya, beri beberapa tetes sabun pencuci piring.
Masukkan campuran tersebut ke dalam botol semprot dan sebarkan di area yang biasa menjadi persembunyian tikus.
Membersihkan piring kotor
Untuk kebersihan dapur, teh celup bekas bisa dimanfaatkan untuk membersihkan piring kotor.
Langkah pembersihannya yaitu rendam piring berminyak, mangkuk, dan peralatan lainnya di dalam wadah berisi air hangat. Selanjutnya, masukkan beberapa kantong teh bekas.
Asam tanin dalam teh akan membantu memecah lemak dan melonggarkan sisa makanan sehingga kamu tidak perlu membuang waktu untuk menggosok piring kotor tanpa henti.
Menyegarkan udara
Keringkan kantong teh celup bekas dan tambahkan beberapa tetes minyak atsiri untuk menciptakan pengharum udara.
Setelah kering, gantung kantong teh celup tersebut di lemari atau sudut lainnya agar menghasilkan bau yang segar.
Baca Juga: Berapa Suhu Ruangan Ideal untuk Aktivitas Sehari-Hari? Ini Jawabannya
Menyegarkan kulkas
Sering kali berbagai jenis makanan dan minuman baik kering maupun basah ditaruh di dalam kulkas dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Tenang saja, masih ada teh celup bekas untuk digunakan manfaatnya agar bau di kulkas berubah menjadi lebih baik dn segar.
Caranya, tempatkan beberapa kantong teh celup bekas di kulkas untuk menyerap bau-bau yang tidak diinginkan dan membuat baunya menjadi lebih segar.
Merawat permukaan kayu
Debu dan kotoran membuat permukaan kayu bisa terlihat usang dan tampak kotor jika tidak dibersihkan secara berkala.
Nah, kantong teh celup bekas bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan kilau pada furnitur dan lantai kayu.
Caranya, cukup rendam dua kantong teh celup bekas di dalam sekitar 500 ml atau satu liter air hangat.
Selanjutnya, lap permukaan furnitur kayu menggunakan kain mikrofiber yang telah dicelupkan pada air tersebut.
Membersihkan permukaan kaca
Kantong teh celup bekas juga diyakini efektif untuk membersihkan dan menghilangkan noda membandel pada permukaan cermin, jendela, hingga kacamata.
Caranya, aplikasikan kantong teh celup bekas yang masih basah pada permukaan kaca tersebut, lalu lap kembali dengan kain kering untuk menghasilkan permukaan kaca yang berkilau.
Baca Juga: Awas! Produk Rumah Tangga Ini Tidak Boleh Dibuang Begitu Saja
Wah, ada beberapa manfaat dari teh celup bekas yang bisa Kawan Puan gunakan untuk pembersihan di rumah, nih.
Jangan dibuang lagi kantong tehnya ya, selamat mencoba!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Dinia Adrianjara |
KOMENTAR