Parapuan.co - Ada banyak jalan untuk mencapai impian asalkan kita memang yakin dengan mimpi kita.
Setidaknya, inilah yang dirasakan oleh Tri Wahyuni, mahasiswi D3 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Tri Wahyuni merupakan putri seorang buruh tani, tapi dia mendapat gelar lulusan terbaik di UNY.
Baca Juga: Kawan Puan Bisa Jadi Atlet di PON XX Papua 2021 Melalui Cabor Ini
Tri meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebanyak 3,84 dan berpredikat cum laude.
Kerennya lagi, ternyata Tri juga memiliki pekerjaan paruh waktu!
Tri bekerja di sebuah toko bakpia mulai pukul 15.00-21.00 WIB.
Tentunya Tri membuktikan bahwa seorang perempuan juga bisa berprestasi di tengah kesibukannnya itu.
"Saya beruntung memiliki teman-teman yang mendukung kegiatannya dalam bekerja maupun kuliah," ungkap dia sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Rabu (1/9/2021).
Terlebih ternyata kampusnya di Wates memiliki jarak yang cukup jauh dari rumahnya.
Keberhasilan Tri pun tak terlepas dari kedua orang tua yang mendukung mimpinya.
Putri satu-satunya pasangan Tugiyono dan Wagiyem ini mengaku, orang tuanya sangat mendukung keinginannya untuk kuliah.
Tugiyono mengatakan, dirinya mendukung cita-cita Tri Wahyuni untuk kuliah, karena anak bungsunya memang pintar.
"Saya tidak bisa baca tulis. Oleh karena itu, saya akan melakukan segala cara agar anak saya bisa kuliah," katanya.
Sang ibu, Wagiyem menyuruh Tri agar berkuliah di UNY karena biayanya terjangkau dibandingkan perguruan tinggi negeri lainnya.
Baca Juga: 3 Tokoh Perempuan di Drakor The Devil Judge Ini Karakternya Kuat dan Ambisius
"Agar salah satu anak saya bisa pandai dan bisa mengubah nasib keluarga," papar Wagiyem.
Kedua kakak laki-laki Tri sudah putus sekolah karena tak memiliki biaya.
Orang tua Tri dan kedua kakak laki-lakinya pun bekerja keras agar Tri Wahyuni bisa sekolah di perguruan tinggi.
Tri Wahyuni merupakan lulusan SMA Negeri 1 Gamping tahun 2017.
Sempat jeda satu tahun sebelum kuliah, Tri akhirnya diterima di UNY pada tahun 2018.
Selama jeda waktu tersebut, ia tak pernah mengikuti bimbingan belajar karena ketiadaan biaya.
Ia hanya belajar secara daring untuk tetap menambah ilmu dan pengetahuan.
Perempuan muda kelahiran 1999 tersebut juga justru bekerja di salah satu rumah makan di Yogyakarta.
Baca Juga: Netflix Luncurkan Uji Coba Gim dari Serial Stranger Things, Seperti Apa?
Selama kuliah di UNY, Tri Wahyuni berusaha agar mandiri, lho.
Ia tidak pernah meminta uang pada orang tuanya untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan uang pangkal pengembangan akademik.
Seluruh tanggungan biaya kuliah hingga ia lulus dengan gelar cum laude dibayar dengan kerja kerasnya bekerja di toko bakpia.
Luar biasa ya, perjuangan Tri menggapai mimpinya di bidang pendidikan! (*)
Penulis | : | Firdhayanti |
Editor | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
KOMENTAR