Lolos uji praklinik 1 dan 2
Ketua peneliti vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rantam menjelaskan, hasil uji praklinik vaksin Merah Putih dengan basis platform inactivated virus bahwa uji praklinik fase satu berjalan baik dengan respons imun dari vaksin sangat menjanjikan.
"Memang kami telah sampai pada uji preklinik fase 1 dan 2. Fase satu hasilnya baik dari sisi imunogenisitas, toksisitas di dalamnya dan pendekatan respons imunnya juga, dan hasilnya menjanjikan," kata Fedik.
Fedik menambahkan, hasil uji praklinik fase 1 menjadi dasar penelitian vaksin tersebut dilanjutkan ke uji praklinik fase 2.
Akan tetapi, ia belum bisa menyampaikan hasil uji praklinik fase 2 karena masih dalam proses pengujian.
Fedik menjelaskan, pengembangan vaksin Merah Putih yang dilakukan Unair bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia ini tidak berjalan sendiri.
"Saya juga melihat komitmen PT Biotis sangat tinggi karena biaya dari produk vaksin inactivated virus itu jauh lebih besar karena memerlukan sarana dan prasarana yang terstandar internasional," terangnya.
Baca Juga: Pentingnya Lakukan Vaksinasi Covid-19, Ini Manfaat yang Bisa Didapat
Dikembangkan dengan 3 metode platform
Sebagai salah satu anggota konsorsium pengembangan vaksin Merah Putih, Unair telah melaksanakan riset vaksin dengan beberapa platform.
Terdapat tiga metode platform yang telah dicoba, mencakup inactivated virus, viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide.
Ketiga pengembangan platform tersebut masih berlanjut, tapi vaksin dengan platform inactivated virus atau virus yang dilemahkan telah selesai lebih awal.
Selanjutnya, vaksin ini dilanjutkan ke tahap uji praklinis dan uji klinik.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR