Parapuan.co - Kawan Puan, berbuat baik pada orang lain itu perlu, tapi jangan sampai menjadi seorang people pleaser ya.
Seorang people pleaser itu lebih sering menyenangkan orang lain daripada diri sendiri lo!
Lantas apa sebenarnya people pleaser itu?
Bisa dikatakan people pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha membuat orang lain senang, meskipun waktu dan energi yang dimiliki itu terbuang.
Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN terima dari Riliv pada Senin (06/09/2021) Ni Made Putri Ariyanti, M.Psi., Psikolog menyampaikan biasanya orang yang menjadi people pleaser itu muncul karena kepercayaan dirinya rendah.
"Faktornya ada banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya menjadi pribadi yang membanggakan," tambahnya.
Baca Juga: Sulit Tidur karena Stres akibat Pandemi? Ini 5 Tips Atasi Coronasomnia
Ia pun menjelaskan lebih lanjut kalau people pleasing dapat memunculkan rasa frustasi karena orang-orang yang memanfaatkan people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan.
Nah, Kawan Puan selain sulit berkata tidak, berikut ini merupakan tanda-tanda people pleaser yang perlu kamu ketahui.
1. Sering meminta maaf, meski tidak salah
Seorang people pleaser itu bisa dikatakan tiada hari tanpa meminta maaf.
Bahkan, selalu siap disalahkan, padahal posisinya orang tersebut tidak salah, alias kesalahan datang dari pihak lain.
Di mana people pleaser lebih baik meminta maaf daripada mendapati orang lain memusuhi atau membenci.
2. Memerlukan validasi dari orang lain
Kawan Puan, seorang people pleaser hanya akan percaya bahwa ia hanya pantas disukai setelah memberikan semua yang dimiliki ke orang lain.
People pleaser takut akan penolakan, sehingga orang tersebut berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pujian dan persetujuan dari pihak lain.
Dalam arti lain people pleaser membutuhkan pengakuan atau validasi dari orang lain.
3. Merasa bersalah setelah melakukan sesuatu
Tanda lain dari seorang people pleaser yakni mudah sekali berkata "Ya".
Mereka mengiyakan pada setiap kesempatan atau melakukan segala hal yang diminta orang lain.
Contohnya yakni, kamu tidak ingin pergi ke sebuah acara, tapi memutuskan untuk tetap datang.
Pada akhirnya kamu merasa bersalah karena telah membuang-buang waktu yang semestinya bisa digunakan untuk me-time.
Baca Juga: 5 Tips Menjadi Orang Tua Tiri yang Menyenangkan dan Saling Terhubung
Bagaimana cara berhenti menjadi people pleaser?
1. Menolak dengan sopan ajakan teman dan berikan alasan yang jelas
Sebelum mengatakan "tidak mau", mungkin kamu perlu menyadari kondisi yang sedang dihadapi
Penting menyadari apa penyebab kamu ingin menyenangkan orang lain dan menetapkan batasan dengan mengetahui apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, serta apa yang disuka dan tidak disuka.
Saat mengatakan tidak mau, perlu diberikan penjelasan namun jangan berlebihan.
Tujuannya untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, bisa diawali dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih, seperti "Terima kasih sudah mengajak aku, sayangnya aku tidak bisa hadir, tapi lain kali beritahu aku ya."
2. Meminta maaf dengan sungguh-sungguh
Jangan meminta maaf hanya karena kamu ingin merasa lebih baik mengenai dirimu sendiri.
Permintaan maaf tidak ada artinya kalau tidak sungguh-sungguh. Alih-alih mengatakan “maaf” saja, kamu dapat meminta maaf dengan:
Baca Juga: Beri Pilihan Rasa dan 5 Tips Agar Anak Tidak Pilih-Pilih Makanan
3. Temukan validasi dari dirimu
Berhentilah mencari validasi dan apresiasi dari orang lain, karena kamu hanya perlu menemukannya dari dalam dirimu sendiri.
Lakukan aktivitas yang membuatmu merasa senang karena mencapai sesuatu.
Bersenang-senanglah bersama teman-temanmu tanpa harus melakukan sesuatu untuk mereka.
Hal yang terpenting yakni nikmati kebahagiaan yang kamu rasakan tanpa merasa bersalah.
Kalau kamu merasa senang, maka kamu tidak perlu untuk selalu menyenangkan orang lain. (*)
Penulis | : | Anna Maria Anggita |
Editor | : | Arintya |
KOMENTAR