Parapuan.co - Saat sedang menstruasi, perempuan membutuhkan asupan makanan yang sehat dengan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan.
Siklus menstruasi pada tiap perempuan pun berbeda, namun ada empat fase utama yang dilewati saat menstruasi.
Fase siklus menstruasi ini adalah sistem pada reproduksi perempuan yang melibatkan hormon-hormon tertentu, seperti estrogen, progesteron, testosteron, dan lain-lain.
Untuk mendukung kinerja hormon, perlu ditunjang dengan olahraga yang cukup, istriahat, dan makanan bergizi.
Dokter Bindiya Gandhi, MD, dokter spesialis kedokteran keluarga di Georgia Regents University/Medical College of Georgia menjelaskan panduan konsumsi makanan terbaik untuk menunjang masing-masing fase siklus menstruasi.
Baca Juga: Selain Hormon, Ini Alasan Gairah Seksual Meningkat Jelang Menstruasi
Fase Folikuler
Mengutip Mindbodygreen, selama fase folikuler atau pra-ovulasi, estrogen dan testosteron mulai meningkat dan mencapai puncaknya.
Otak akan mulai memproduksi hormon perangsang folikel (FSH), yang memberi tahu ovarium untuk bersiap melepaskan sel telur.
Akhirnya, satu folikel (kantung berisi cairan berisi telur) menjadi lebih dominan dan akan menghasilkan kadar estrogen saat tumbuh.
Panduan : Direkomendasikan mengonsumsi protein dan biji-bijian (serat) dan makanan bergizi ramah usus.
Makanan bergizi ramah usus dan menghidrasi lainnya seperti seledri, asparagus, brokoli, dan mentimun akan lebih mendukung mikrobioma kamu, serta menjaga peradangan tetap rendah.
Fase Ovulasi
Selama ovulasi, telur dilepaskan dan melakukan perjalanan melalui tuba falopi ke ovarium di mana ia berpotensi dibuahi.
Potensi hamil lebih tinggi pada fase ovulasi, ini juga mengapa kamu mungkin merasa sangat terangsang karena estrogen dan testosteron memuncak selama waktu ini.
Panduan : Mengonsumsi lemak sehat yang kaya akan omega-3, seperti alpukat, biji chia, kenari, salmon, dan telur selama waktu ini.
Selain itu, makanan atau suplemen kaya seng mencakup kacang-kacangan dan biji-bijian untuk mendukung progesteron.
Baca Juga: 4 Masalah Menstruasi yang Sering Dialami tapi Bahaya jika Diabaikan
Fase Luteal
Selama fase luteal atau masa setelah ovulasi, kelenjar pituitari melepaskan hormon luteinizing, mulai dari tingkat rendah dan terus meningkat seiring lebih banyak dilepaskan.
Saat mencapai puncaknya, ini memberi sinyal pada ovarium untuk melepaskan sel telur.
Seperti disebutkan, telur dikelilingi oleh kantung berisi cairan atau folikel, yang pecah saat telur dilepaskan, membangun apa yang disebut korpus luteum.
Korpus luteum kemudian rusak dan melepaskan progesteron. Hormon ini membantu menebalkan lapisan rahim sehingga siap untuk implantasi.
Panduan : Mengonsumsi makanan anti-inflamasi dan kaya antioksidan seperti kecambah brokoli, kembang kol ungu, paprika manis, bayam, dan wortel beserta kulitnya untuk melawan radikal bebas.
Selain itu, biji wijen juga mendukung direkomendasikan karena mengandung lignan dan asam lemak esensial yang mendukung hormon yang ada selama fase luteal.
Baca Juga: Jahe dan 4 Bahan Makanan Sehat yang Bisa Bantu Lancarkan Menstruasi
Fase Menstruasi
Hari pertama siklus dimulai pada hari kamu mulai menstruasi. Saat menstruasi, hormon estrogen dan progesteron menurun.
Darah dan jaringan dari lapisan rahim juga ikut meluruh selama fase ini, sehingga tubuh dan hormon mengalami fluktuasi drastis dan menyebabkan kelelahan atau sakit perut bagian bawah.
Baca Juga: Minum Teh Herbal dan 4 Cara Mengatasi Kram Perut Akibat Menstruasi
Panduan : Saat kadar zat besi mulai turun, kamu harus fokus untuk memulihkan mineral tersebut. Konsumsi sayuran berdaun gelap, bit, kacang-kacangan, daging merah, makanan laut, dan suplemen zat besi.
Pasangkan makanan kaya zat besi dengan vitamin C agar lebih efektif dan menambah energi kamu saat menstruasi.
Selain itu, konsumsi makanan kaya seng, termasuk produk susu, biji-bijian, atau telur karena dapat mendukung produksi estrogen dan hormon lainnya.
(*)
Source | : | Mind Body Green |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Dinia Adrianjara |
KOMENTAR