Parapuan.co - Meski tampak sederhana dan setiap hari dilakukan, ternyata ada banyak manfaat jalan kaki bagi kesehatan tubuh.
Bukan hanya untuk kesehatan fisik, jalan kaki ternyata juga memiliki pengaruh yang baik untuk kesehatan mental kita. Apakah Kawan Puan menyadarinya?
Bisa begitu karena jalan kaki sebagai aktivitas yang murah dan mudah dilakukan dapat menjadi salah satu cara self healing untuk atasi stres.
Seperti yang kita ketahui, perempuan dengan segala dinamika kehidupan dan multi peran yang diembannya sangat mudah dihinggapi stres.
Melihat kegelisahan tersebut, melalui gerakan #akuberdaya, Nina Nugroho, brand busana kerja muslimah menggelar sharing session bertajuk Walking for Healing.
Baca Juga: Tetap Aktif dan Bugar, Ini Sederet Manfaat Tak Terduga Rutin Jalan Kaki Selama Kehamilan
Dalam sesi tersebut, Nina Septiana, penggagas kampanye program #akuberdaya, mengatakan, setiap perempuan perlu punya cara untuk pelepasan atau self healing.
“Enggak harus pergi ke mal, ke hotel, atau beli tas. Healing enggak seribet itu,” ungkap Nina saat membuka sesi tersebut.
Selaras dengan Nina, Damayanti seorang healing partner dari Tempa Trainer Guild (TTG) juga mengakui bahwa di masa pandemi ini orang mudah di serang stres.
"Kenapa kita butuh healing? Karena setiap hari hidup penuh dengan tekanan," ujar Damayanti.
Damayanti pun mengatakan, "Selama pandemi orang banyak kehilangan pekerjaan, yang punya usaha, omzetnya turun drastic, usaha offline enggak bisa berjalan."
"Belum lagi, enggak bisa kumpul dengan teman-teman, intinya ruang gerak terbatas. Hal ini adalah penyebab stres di berbagai lapisan masyarakat," tambah Damayanti.
Namun, menurut Damayanti, sebenarnya melepaskan stres dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan murah yakni berjalan kaki, sembari menghirup udara segar di pagi hari.
Untuk pemula, Kawan Puan dapat berjalan kaki selama 30 menit. Lantas, jika sudah terbiasa, durasinya dapat ditambahkan lagi.
Damayanti pun mengatakanada banyak manfaat berjalan kaki yang bisa kita rasakan, baik secara kesehatan fisik atau psikologis.
"Dari sisi kesehatan memberi efek bugar, selain itu bagi yang mau menurunkan berat badan olahraga ini juga efektif banget," ujar Damayanti.
Sementara itu dari sisi psikologi, jalan kaki sekaligus dapat menjadi proses healing.
"Kenapa? Karena selama berjalan kita punya waktu untuk diri sendiri. Dari melihat sekeliling, kita bisa mengungkapkan rasa syukur atas apa yang telah kita peroleh," ujar Damayanti.
Baca Juga: Bisa Dilakukan Saat Puasa, Ini Manfaat Jalan Kaki sebagai Olahraga
Pasalnya, terkait masalah kesehatan mental, Damayanti menekankan, apabila tidak ditanggani dengan serius akan menimbul efek paling buruk, yaitu depresi.
"Dalam sebuah penelitian di Amerika, 20 orang Amerika atau setara 70 juta orang terjangkit stres dan terpaksa minum obat penenang," ungkap Damayanti.
Tak bisa dimungkiri, media sosial disebut sebagai salah satu faktor terbesar yang menyebabkan orang di masa sekarang menjadi mudah stres.
"Menular ke seluruh dunia melalui media sosial. Apa kolerasinya? Ketika kita melihat postingan teman, sahabat kita. Dia posting sesuatu yang kita enggak punya," ujar Damayanti.
Katanya, "Akhirnya apa yang terjadi? Kita membandingkan hidup kita. Akibatnya jadi insecure
Dari hal-hal seperti itu, kecemasannya mudah muncul. Kesehatan mental kita makin merosot."
Damayanti mengibaratkan stres ibarat gelas yang biasanya ada dalam genggaman kita. Awalnya ringan, dan mudah digenggam. Namun, lama kelamaan penuh dan hampir tak dapat digenggam.
"Yang awalnya kita bilang, Aku enggak apa, sudah biasa kuat kok. Tapi kenyataannya berbeda. Itulah manusia sering kali berusaha denial," ungkap Damayanti.
Melalui treatment jalan kaki, Damayanti menjelaskan bahwa aktivitas itu membuat darah mengalir serta mengedarkan oksigen dan nutrisi ke otot yang bekerja keras.
"Aliran darah yang meningkat akan membantu pemulihan dan meredakan nyeri otot. Jalan kaki juga membantu membuang 'limbah' dari dalam tubuh," ujar Damayanti.
"Jalan kaki bagus untuk kerja jantung dan paru-paru. Jadi memang berjalan kaki juga mengontrol tekanan darah, meningkatkan gula darah, serta mengurangi stres," tambahnya.
Namun, sebelum berjalan, jangan lupa lakukanlah pemanasan. Setelah itu dilanjutkan dengan peregangan. Terutama di otot tubuh bagian bawah seperti paha depan, paha belakang, dan betis.
"Peregangan setelah berjalan kaki membantu meningkatkan sirkulasi sehingga otot dapat pulih. Selain itu mengurangi rasa sakit dan kaku yang terjadi setelah berolahraga," pungkas Damayanti.
Nah, jadi, apakah Kawan Puan sudah berjalan kaki sekaligus self healing hari ini? (*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR