Parapuan.co - Artis peran Arawinda Kirana menjadi salah satu nominasi dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2021.
Perhelatan akbar yang digelar pada Rabu (10/11/2021) malam kemarin pun mengumumkan pemenangnya.
Arawinda Kirana keluar sebagai pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik pada FFI 2021.
Arawinda Kirana meraih Piala Citra FFI 2021 berkat perannya dalam film Yuni.
Baca Juga: Waspada, Maraton Nonton Film atau Drama Bisa Timbulkan 4 Masalah Ini
Nama aktris kelahiran 2001 ini mungkin masih belum banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Padahal, kemampuan aktingnya telah sukses membawanya hingga kancah internasional.
Bagaimana tidak, dalam memerankan karakter perempuan di film Yuni, Arawinda dan tim sukses memenangkan penghargaan di Toronto International Film 2021.
Berikut ini PARAPUAN akan membahas sejumlah film dan serial yang pernah dibintangi oleh Arawinda Kirana.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut film dan serial populer yang diperankan oleh perempuan berusia 20 tahun ini.
1. Yuni
Film yang berhasil menoreh banyak prestasi ini mengisahkan seorang remaja bernama Yuni (Arawinda Kirana) yang memiliki mimpi besar untuk melanjutkan pendidikan tinggi setelah lulus SMA.
Diceritakan, karakter perempuan Yuni adalah seorang siswi SMA yang cerdas di sekolahnya.
Namun, impian besar Yuni itu terhalang oleh lingkungan sekitarnya yang masih menjunjung adat ketimuran dan memintanya untuk segera menikah di usia muda setelah lulus sekolah.
Suatu waktu, Yuni dua kali dilamar oleh laki-laki yang tidak dikenalinya dan ia menolak kedua lamaran itu karena ingin bertekad mengejar mimpi besarnya.
Penolakan ini pun menimbulkan gosip dan perbincangan dari orang-orang sekitar Yuni.
Setelah menolak lamaran, Yuni diselimuti kebimbangan lantaran mitos yang mengatakan apabila perempuan menolak tiga lamarannya, maka perempuan itu tidak pernah bisa menikah dan menjadi perawan tua selamanya.
Berbagai masalah dan tekanan pun datang menghampiri Yuni.
Belum lagi, tuntutan masyarakat sekitarnya yang mengharuskan Yuni menikah setelah lulus juga membuat Yuni mencari pelarian di hidupnya.
Baca Juga: Salah Satunya Diperankan Angelina Jolie, Ini 4 Karakter Perempuan Kuat di Film Marvel 'Eternals'
2. Quarantine Tales
Tayang pada Desember 2020 lalu, film ini diproduksi oleh Base Entertainment yang merupakan sebuah antologi film pendek yang menampilkan karya dari lima sutradara.
Dalam film ini, Arawinda Kirana tampil sebagai pemeran utama dalam segmen Happy Girls Don't Cry yang disutradarai oleh Acho Tenri.
Film pendek ini sendiri mengangkat fenomena giveaway.
Memerankan tokoh perempuan bernama Adin, dalam film ini diceritakan Adin adalah gadis yang kedua orang tuanya kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19.
Suatu ketika Adin berhasil memenangkan giveaway dari Youtuber favoritnya dengan hadiah berupa iMac.
Namun sayangnya, suatu kondisi membuat Adin harus memilih antara mempertahankan hadiah itu atau menjualnya demi biaya hidup keluarganya.
Baca Juga: Wajib Nonton! 5 Rekomendasi Film yang Kisahkan Semangat Juang Pahlawan Indonesia
3. Nurbaya
Serial musikal ini mengisahkan keluarga Minang di Jakarta pada era 1970-an.
Sesuai dengan judulnya, serial ini berfokus pada kisah tokoh perempuan bernama Siti Nurbaya (Arawinda Kirana) yang ingin tetap mewujudkan cita-citanya sebagai jurnalis dan tidak mau buru-buru menikah.
Terlebih, keluarga Nurbaya khususnya sang tante (Riafinola Ifani Sari) ingin agar ia cepat menikah.
Hal ini pun membuat ia mempertemukan Nurbaya dengan Bung Meringgih (Bima Zeno), seorang pengusaha asal tanah Minang yang tengah membangun kerajaan bisnisnya di Jakarta.
Dalam serial musikal ini, diceritakan sosok Siti Nurbaya merupakan perempuan Minang yang tinggal di Jakarta pada periode 70-an.
Terlahir dari keluarga yang kental akan budaya Minang namun besar di Jakarta membuat Nurbaya memiliki pemikiran yang cenderung lebih terbuka.
Nah, berikut karakter perempuan serial dan film yang diperankan oleh Arawinda Kirana, mana yang jadi favorit Kawan Puan?
(*)
Penulis | : | Ratu Monita |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR