Parapuan.co - Diabetes adalah penyakit kronis yang telah mencapai proporsi epidemi di antara orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia.
Diabetes yang tidak terkontrol memiliki banyak konsekuensi serius, termasuk penyakit jantung, penyakit ginjal, kebutaan, dan komplikasi lainnya.
Asupan makanan yang dikonsumsi oleh penderita diabetes juga perlu diperhatikan.
Baca Juga: Tak Perlu Takut Diabetes, Ini Rekomendasi Es Krim Rendah Kalori yang Sehat
Pasalnya, makanan tertentu dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dan meningkatkan peradangan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit.
Hal ini termasuk soal menjaga makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari.
Meski terlihat menyehatkan, siapa sangka ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita diabetes.
Mengutip dari Healthline, ini 4 jenis makanan yang sebaiknya dihindari penderita diabetes.
1. Buah kering
Buah merupakan sumber beberapa vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin C dan potasium.
Saat buah dikeringkan, prosesnya menghasilkan hilangnya air yang menyebabkan konsentrasi nutrisi ini lebih tinggi.
Sayangnya, kandungan gulanya menjadi lebih pekat juga.
Satu cangkir (151 gram) anggur mengandung 27,3 gram karbohidrat, termasuk 1,4 gram serat.
Sebaliknya, 1 cangkir (145 gram) kismis mengandung 115 gram karbohidrat, 5,4 di antaranya berasal dari serat.
Oleh karena itu, kismis mengandung karbohidrat empat kali lebih banyak daripada anggur.
Jenis buah kering lainnya juga memiliki karbohidrat yang lebih tinggi daripada buah segar.
Jika Kawan Puan menderita diabetes, kamu tidak harus meninggalkan buah sama sekali.
Tapi Kawan Puan bisa mengonsumsi buah-buahan rendah gula, seperti berry segar atau apel kecil, dapat memberikan manfaat kesehatan sekaligus menjaga gula darah dalam kisaran yang sesuai.
Buah-buahan kering menjadi lebih terkonsentrasi pada gula dan mungkin mengandung lebih dari empat kali lebih banyak karbohidrat daripada buah-buahan segar.
Hindari buah kering dan pilih buah yang rendah gula untuk kontrol gula darah yang optimal.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR