Parapuan.co - Kawan Puan yang seorang wanita karir pasti pernah merasakan dilema, antara memberi ASI ekslusif atau susu formula saja.
Sebagai wanita karir, kita sering disibukan dengan pekerjaan hingga tidak sempat memberikan ASI ekslusif pada buah hati.
Padahal, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung nutrisi penting untuk tumbuh kembangnya.
Para ibu bahkan disarankan untuk memberikan ASI eksklusif hingga anak minimal berusia 6 bulan.
Sayangnya, seorang ibu yang juga berperan sebagai wanita karir kerap disibukkan dengan pekerjaan kantor sehingga tidak ada waktu menyusui buah hati.
Baca Juga: Penderita Diabetes Harus Waspada, Level Gula Darah Bisa Pengaruhi Imunitas Tubuh
Melansir dari laman Nakita.id, dr. Dimple Nagrani Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta memberikan penjelasannya perihal tersebut.
Sebelum itu, dr. Dimple Nagrani Sp. A, menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif.
“Jadi, ASI eksklusif yang kita maksud eksklusif itu adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa ada cairan yang lain atau makanan yang lain. Jadi, hanya ASI saja yang dari ibu," ungkapnya.
Dengan kata lain, ASI eksklusif adalah proses pemberian ASI tanpa ada tambahan lainnya seperti air putih, makanan, atau sereal.
Lantas, bagaimana dengan perempuan karier yang ingin memberikan ASI eksklusif? Bisakah perempuan karier memberikannya?
Tak perlu khawatir, kini wanita karir tetap bisa memberikan ASI eksklusif meski sibuk dengan pekerjaan.
Dokter Dimple kemudian memberikan beberapa tips yang dapat Kawan Puan lakukan agar pemberian ASI eksklusif dapat berjalan lancar.
Rutin dan Teratur Memerah ASI
Menurut dr. Dimple, proses produksi ASI menganut prinsip supply dan demand. Apabila payudara penuh, berarti demand atau kebutuhannya sedikit. Sementara, kalau ASI dibutuhkan maka payudara pun harus dikosongkan.
Oleh karena itu, hal yang perlu Kawan Puan lakukan adalah rutin memerah ASI setidaknya 2-3 jam sekali.
“Jadi, kalau ibu sedang bekerja, ibu harus pumping dengan ritme seperti sedang menyusui, yaitu 2-3 jam,” jelas dr. Dimple.
Baca Juga: Jaga Asupan dan Pola Makan, Ini 4 Cara Menjaga Kadar Gula Darah
Lebih lanjut lagi, ia juga menyarankan untuk memerah ASI terlebih dahulu jika dirasa ada kegiatan yang membutuhkan waktu panjang, seperti rapat.
“Dan kalau misalnya ada kerjaan harus meeting, misalnya sudah pumping jam 9 pagi, lalu meeting jam 12 siang. Kalau khawatir meeting akan ngaret dan kemudian tidak pumping, sebaiknya pumping dulu sebelum meeting jam 11,” saran dr. Dimple.
Mendiskusikan dengan Atasan
Para perempuan karier yang akan memerah ASI di kantor juga sebisa mungkin membicarakan perihal tersebut dengan atasan.
“Kamu bisa bilang permisi sama atasan karena itu adalah hak setiap ibu untuk bisa memberikan ASI. Tetapi, sekali lagi tidak alasan untuk tidak pumping,” ujar dr. Dimple.
Jangan Absen Memerah ASI
Dokter Dimple juga menghimbau untuk mengosongkan payudara secara rutin. Tindakan tersebut merupakan hal yang sangat penting dilakukan ibu menyusui.
Pasalnya, proses produksi ASI akan mulai mengalami penurunan seiring berjalannya waktu.
Untuk itu, Kawan Puan yang bekerja perlu mempertahankan produksi ASI yang ada.
“Jadi, kita tidak bisa berharap produksi ASI kita akan sama kalau kita tidak mengosongkan payudara dengan rutin. Dan, sayangnya kalau anak sudah usia di atas 3 bulan, kira-kira 4 bulan, produksi ASI sudah mulai menurun. Enggak seperti pada saat anak usia 0-3 bulan," kata dr. Dimple.
Jika produksi ASI sudah menurun, maka yang perlu kamu lakukan adalah mempertahankan produksi ASI. Bila sehari saja ibu tidak memerah ASI, maka ada kemungkinan besar keesokan harinya ASI mendadak tidak keluar sama sekali.
Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia: Olahraga untuk Penderita Diabetes Tipe 1
“Sering disesali banyak ibu yang tidak pumping satu hari, lalu keesokannya ASI nya tidak keluar sama sekali. Jadi, kejadian satu hari saja berdampak sekali pada produksi ASI," tutupnya.
Untuk itu, dr. Dimple mengajak para ibu yang masih mau memberi ASI eksklusif, untuk memaksimalkan mengosongkan payudara.
Demikian tips bagi wanita karir tetap sukses memberikan ASI eksklusif pada si kecil.
(*)
Penulis | : | Ratu Monita |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR