2. Minyak biji anggur
Minyak biji anggur mengandung sekitar 70 persen asam lemak omega-6.
Terlalu banyak asam lemak tak jenuh ganda omega-6 menyebabkan peradangan pada tubuh.
Peradangan tersebut merupakan penyebab dari penyakit jantung dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya seperti kanker dan gangguan autoimun.
Minyak yang tinggi lemak tak jenuh ganda omega-6 seperti minyak biji anggur sangat rapuh dan karena itu rentan terhadap oksidasi.
Minyak teroksidasi itu menciptakan radikal bebas yang juga dapat menyebabkan kanker, peradangan, ketidakseimbangan hormon dan kerusakan tiroid.
Bahkan minyak biji anggur yang diperas dingin mungkin tidak rusak selama pemrosesan, tetapi masih tinggi omega-6.
Kebanyakan orang mengonsumsi terlalu banyak omega-6 dalam makanan (dari jagung, kedelai, dan makanan olahan) sehingga harus berupaya menurunkannya dan meningkatkan omega-3 (dari ikan, makanan laut, rami, dan chia).
Baca Juga: Air Rebusan Terong Jadi Obat Alami Kolesterol, Begini Cara Membuatnya
3. Minyak canola
Untuk membuat minyak canola, maka biji lobak diesktraksi dengan suhu panas, kemudian disaring, diputihkan, dan dihilangkan baunya.
Dikarenakan minyak canola diproses dengan suhu tinggi, maka minyak ini menjadi tengik.
Karena tengik maka dibutuhkan pemutih dan pewangi karsinogenik industri seperti heksana.
Heksana termasuk senyawa tidak terbarukan karena berasal dari minyak bumi dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan serta lingkungan.
Penulis | : | Anna Maria Anggita |
Editor | : | Dinia Adrianjara |
KOMENTAR