Lebih dari sekadar menciptakan bisnis, jadilah sebuah bisnis yang dapat menghadirkan solusi bagi masalah yang ada.
"Ketika kita berhasil memecahkan masalah yang ada, bisnis kita akan menjadi semakin sustainable dan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar. Itulah mengapa sejak awal berdiri, Riliv selalu berupaya memegang teguh brand purpose kami untuk terus melawan stigma negatif tentang kesehatan mental di Indonesia. Kehadiran Riliv diharapkan dapat menciptakan sebuah tempat yang aman bagi masyarakat yang butuh pertolongan profesional terkait isu kesehatan mental,” terang Audrey.
Baca Juga: Mau Pakai Jasa Nano Influencer untuk Promosi Bisnis? Pertimbangkan 3 Hal Ini Dulu
2. Sentuh sisi emosional target audiens yang mau disasar
Tak dapat dipungkiri bahwa brand purpose memainkan peranan penting dalam membantu sebuah bisnis membangun ikatan emosional yang lebih kuat dengan target audiens mereka.
Hal tersebut akhirnya mendorong pelaku bisnis menjadi lebih aktif menciptakan brand purpose yang dapat menyentuh sisi emosional para target audiens yang mau mereka sasar.
“Sebagai dokter estetik, saya ingin merangkul para perempuan Indonesia untuk dapat lebih menerima dan mencintai diri mereka sendiri. Brand purpose tersebut kami sampaikan salah satunya lewat produk make up yang sehat bagi kulit, mudah digunakan untuk sehari-hari dan pemula, dan harga yang terjangkau," jelas dr. Shirley Oslan, Co-Founder of Mad for Makeup.
"Sejak awal, kami berusaha untuk tampil beda dengan menyuarakan brand purpose yang otentik dan menyasar sisi emosional maupun personal para target audiens kami. Kami secara aktif mengimplementasikan brand purpose tersebut di semua aspek yang kami lakukan.
"Dengan begitu, kami dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan para konsumen kami dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap brand kami. For the people of tomorrow, that we called Rebels!” tambahnya.
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR