Kisah tentang mimpi yang sederhana kala didengar, tetapi ada kalanya membahana kala terwujud. Kisah yang mengingatkan mereka yang hampir menyerah untuk tetap tegar.
Bersama Bibit, Desi, ibu beranak dua yang berasal dari Bali, kini selangkah lebih dekat pada mimpinya untuk membangun rumah dan Sanggah (pura).
Kisah Desi dipenuhi dengan perjuangannya bekerja dari desa ke kota dengan jarak tempuh tiga jam demi mewujudkan mimpi tersebut.
Selain itu, ada pula kisah tentang Wahyu dan Purwedi, keluarga penjual pentol keliling asal Lamongan yang merantau ke Madura.
Kisah ini lantas mengingatkan kita bahwa perjuangan melawan kantuk dan lelah merupakan suatu keniscayaan untuk mewujudkan mimpi.
Baca Juga: Ini Tips agar Perempuan Percaya Diri Mengejar Mimpi Menurut Hannah Al Rashid
Tidak kalah kerja kerasnya, Adit siang hari bekerja sebagai karyawan swasta dan menjual susu jahe merah di malam hari.
Selain mewujudkan mimpi sendiri, Adit pun terus berupaya untuk membalas budi baik dan doa kedua orang tuanya.
Mimpi laki-laki yang berdomisili di Jakarta ini untuk memberangkatkan orang tuanya umroh ke Tanah Suci terasa kian nyata berkat dukungan Bibit.
Tak hanya itu, mimpi sekecil apa pun, betapapun itu dianggap biasa-biasa oleh sebagian orang, bagi Bibit, setiap impian adalah wujud doa dan harapan.
Aplikasi investasi ini pun bantu mewujudkan puluhan mimpi lainnya. Sebut saja, mimpi Nurul untuk kuliah di Taiwan, lalu Nisrin untuk punya outlet sebagai tempat jualan fried chicken.
Selain itu, ada pula mimpi Ika, seorang janda yang baru saja kehilangan suaminya, untuk meneruskan usaha di gerobak mie ayam almarhum suaminya.
Kemudian, mimpi Salma membelikan laptop untuk adiknya, mimpi Jikri untuk punya usaha kebab seperti tokoh idolanya.
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |