3. Tapering Off The Fed
Kenapa inflasi Amerika Serikat akan berpengaruh ke Indonesia?
Menurut penjelasan Veren, ketika inflasi tinggi, suku bunga ikut meningkat dan akan berpengaruh pada penurunan demand, sehingga menimbulkan gejolak keuangan di negara-negara emerging market, seperti Indonesia.
Meski demikian, pemerintah memperkirakan ekonomi Indonesia 2022 bisa tumbuh 5-6 persen, atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya 3,5 - 4 persen.
Tentunya, untuk mencapai target tersebut tidak mudah, tanggung jawabnya ada di kita juga selaku masyarakat Indonesia.
Dengan adanya pemulihan ekonomi, maka akan ada kenaikan inflasi dari 2,5-3,5 persen dan suku bunga di kisaran 3,75-4 persen.
"Dari kacamata investor, ketika ada indikator kenaikan suku bunga, ada peluang investasi yang bisa kita lirik, yaitu pasar uang. Kenapa? Karena sebagian besar instrumen di pasar uang itu investasinya di time deposit, dan dengan kenaikan deposit investor maka akan naik juga nilai investasinya," terang Veren.
Baca Juga: 3 Keuntungan Investasi Surat Berharga Negara, Kini Bisa Beli di Bibit
Veren juga mengingatkan, berkaca pada volatilitas tahun 2021 yang sudah tinggi, maka pasar uang bisa menjadi pelabuhan saat market tidak kondusif lagi akibat Covid-19.
4. Perubahan Iklim
Perubahan lingkungan, terutama perubahan iklim, tanpa disadari bisa memberi dampak pada ekonomi dunia dan akhirnya berpengaruh pada hasil investasi.
Maka dari itu, dampak perubahan iklim terhadap pengembalian investasi bergantung pada tiga hal utama, yakni output ekonomi akibat kenaikan suhu, biaya upaya mitigasi, dan kerugian aset terlantar (stranded asset).
(*)
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR