Parapuan.co - Film terbaru Prilly Latuconsina, Kukira Kau Rumah telah tayang perdana pada hari ini, Kamis (3/2/2022).
Selain menjadi produser, Prilly juga membintangi film ini sebagai pemeran utama bernama Niskala.
Dalam film ini, Prilly berperan sebagai seorang pengidap bipolar disorder.
Melalui unggahannya, Prilly pun membagikan sedikit bocoran soal sosok Niskala yang diperankannya dalam Kukira Kau Rumah.
"Pada fase depresi, pengidap Bipolar akan terlihat sedih, lesu, dan hilang minat terhadap aktivitas sehari-hari. saat menghadapi fase ini, Niskala kehilangan arah, merasa tidak berguna, merasa dunia tidak berpihak padanya.
Dan pada saat inilah, kita bisa melihat siapa yang bisa menjadi Rumah untuk Niskala.
Apakah Pram orangnya?
KUKIRA KAU RUMAH 3 FEBRUARI 2022 DI BIOSKOP!!!!!" tulisnya di Instagram.
View this post on Instagram
Selain itu, diketahui juga beberapa artis di Indonesia juga ada yang mengaku mengidap bipolar. Salah satunya adalah Marshanda, yang juga kerap memberikan edukasi soal kesehatan mental itu.
Lalu, apa itu sebetulnya bipolar disorder?
Gangguan bipolar, sebelumnya disebut manik depresi, adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).
Ketika Kawan Puan menjadi depresi, kamu mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas.
Baca Juga: Pernah Idap Bipolar, Rachel Vennya Ingatkan Tak Ada Salahnya ke Psikolog
Ketika suasana hati berubah menjadi mania atau hipomania (tidak terlalu ekstrem dibandingkan mania), kamu mungkin merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.
Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.
Episode perubahan suasana hati dapat terjadi jarang atau beberapa kali dalam setahun.
Sementara kebanyakan orang akan mengalami beberapa gejala emosional di antara episode, beberapa mungkin tidak mengalaminya.
Meskipun gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, kamu dapat mengelola perubahan suasana hati dan gejala lainnya dengan mengikuti rencana perawatan.
Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar diobati dengan obat-obatan dan konseling psikologis (psikoterapi).
Gejala
Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa jenis bipolar dan gangguan terkait. Mereka mungkin termasuk mania atau hipomania dan depresi.
Baca Juga: Begini Cara Prilly Latuconsina Mengatur Keuangan agar Bisa Beli Rumah Mewah
Gejala dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak terduga, yang mengakibatkan penderitaan dan kesulitan yang signifikan dalam hidup.
Gangguan bipolar II bukanlah bentuk yang lebih ringan dari gangguan bipolar I, tetapi merupakan diagnosis yang terpisah.
Sementara episode manik dari gangguan bipolar I dapat menjadi parah dan berbahaya, individu dengan gangguan bipolar II dapat mengalami depresi untuk waktu yang lebih lama, yang dapat menyebabkan gangguan yang signifikan.
Meskipun gangguan bipolar dapat terjadi pada usia berapa pun, biasanya didiagnosis pada usia remaja atau awal 20-an. Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang, dan gejala dapat bervariasi dari waktu ke waktu.
Mania dan hipomania
Mania dan hipomania adalah dua jenis episode yang berbeda, tetapi mereka memiliki gejala yang sama.
Mania lebih parah daripada hipomania dan menyebabkan masalah yang lebih nyata di tempat kerja, sekolah dan kegiatan sosial, serta kesulitan hubungan. Mania juga dapat memicu istirahat dari kenyataan (psikosis) dan memerlukan rawat inap.
Baik episode manik maupun hipomanik mencakup tiga atau lebih gejala berikut:
Baca Juga: Prilly Latuconsina Berbagi Pendapat Soal Perempuan Mandiri, Keren Banget!
Episode depresi mayor
Episode depresif mayor mencakup gejala yang cukup parah hingga menyebabkan kesulitan nyata dalam aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, aktivitas sosial, atau hubungan. Sebuah episode mencakup lima atau lebih gejala berikut:
Tipe lain dari gangguan bipolar
Tanda dan gejala gangguan bipolar I dan bipolar II mungkin termasuk fitur lain, seperti kecemasan, melankolis, psikosis atau lainnya.
Waktu gejala mungkin termasuk label diagnostik seperti siklus campuran atau cepat.
Selain itu, gejala bipolar dapat terjadi selama kehamilan atau berubah seiring musim.
Baca Juga: Keluarga atau Teman Mengalami Kebencian pada Diri Sendiri? Coba Lakukan Ini untuk Membantunya
(*)
Source | : | mayoclinic |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR