Parapuan.co - Akhir pekan perempuan Ukraina berubah karena kini mereka harus membuat bom molotov.
Perakitan bom molotov tersebut diabadikan dalam sebuah video yang direkam dan dibagikan BBC News melalui instagram.
Bom molotov tersebut disebut akan digunakan untuk melawan pasukan Rusia yang dikabarkan akan menyerang pemukiman warga sipil.
Diketahui, kementerian pertahanan Ukraina mendorong warga untuk membuat bom bensin untuk perlindungan diri dari serangan pasukan Rusia.
Segala aktivitas di Ukrainan kini terbatas, maka warga sipil yang belum bisa meninggalkan negara memilih menggunakan waktu mereka untuk membuat senjata.
Di kota Dnipro, warga sipil mencabik-cabik styrofoam dan memasukkannya ke dalam botol kaca beserta cairan yang mudah terbakar.
Styrofoam tersebut digunakan untuk membantu bom menempel pada target.
Hingga kini, kota Dnipro masih aman dari serangan pasukan Rusia tetapi penduduknya memilih untuk waspada.
Baca Juga: Followers Baby A Tembus 500 Ribu dalam Sehari, Tengok Potret Pertama Wajah Anak Atta dan Aurel
Warga kemudian mengatakan mereka siap melakukan segala yang bisa dilakukan untuk mempertahankan diri dan kota mereka.
Arina, seorang guru, menceritakan kepada BBC soal aktivitas merakit bom yang baru pertama dia lakukan.
"Tidak ada yang mengira kami akan menghabiskan akhir pekan seperti ini," ungkap Arina.
"Sekarang kami melakukan ini dan sepertinya ini adalah satu-satunya hal penting yang harus dilakukan sekarang," lanjutnya.
Arina mencoba untuk kuat walaupun kini masyarakat Ukraina tidak bisa menjalani kehidupan seperti biasanya.
Meski begitu, ia ingin tetap berkontribusi untuk melindungi kota tercintanya.
"Kita tidak bisa hanya menjalani hari seperti biasa, kita harus bisa melakukan sesuatu," katanya lebih lanjut.
Instruksi tentang cara membuat bom molotov telah dibagikan oleh kementerian pertahanan Ukraina.
Langkah-langkah tersebut juga disebarkan lewat seluruh media Ukraina.
Pencarian Google di Ukraina untuk istilah "bom molotov" telah melonjak.
Dalam beberapa hari terakhir, data Google Trends menunjukkan bahwa mayoritas warga Ukraina mencari cara untuk membuat bom molotov.
Para laki-laki muda di Ukraina diketahui wajib masuk dalam pasukan militer untuk mempertahankan negaranya.
Sedangkan warga sipil perempuan berkumpul untuk merancang bom molotov sesuai intruksi kementerian pertahanan.
Kebutuhan akan botol tersebut mendorong perusahaan minuman lokal yang berbasis di Lviv memberikan botol-botol milik mereka.
Beberapa perusahaan juga menawarkan teh dan kopi gratis kepada militer dan polisi Ukraina yang bertugas.
Keadaan Ukraina kini masih di bawah serangan bertubi-tubi dari Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa 24 jam ke depan merupakan waktu yang krusial bagi negaranya sebelum perwakilannya berdialog dengan perwakilan Rusia.
Hingga kini, warga sipil di Ukraina harus berjuang untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang tersayang yang terjebak di tengah perang.
(*)
Baca Juga: Terbang ke Amerika, Nikita Willy Akan Ditangani Dokter Kandungan Kylie Jenner
Penulis | : | Alessandra Langit |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR