Namun simbol tersebut perlahan mulai mengalami perubahan di era 20-an, seperti yang dilaporkan oleh Outlook Magazine di tahun 1922.
Rambut bob bukan hanya digambarkan sebagai cara untuk menghadirkan penampilan baru, tapi juga menyimbolkan sesuatu yang lebih bermakna.
Yaitu melambangkan perkembangan, kewaspadaan, up-to-date, hingga bagian dari ekspresi semangat seorang perempuan.
Pada era tersebut, perempuan-perempuan berambut bob pun digambarkan sebagai perempuan yang mendambakan kebebasan dan simbol emansipasi.
Kendati demikian, rambut bob sebagai simbol feminis ini tak serta merta diterima oleh masyarakat.
Banyak perusahaan yang akhirnya memecat perempuan yang tetap bersikeras memangkas rambutnya dengan model bob.
Baca Juga: Tampil Chic dengan 3 Potongan Rambut Bob agar Lebih Bervolume
"Faktanya adalah rambut bob benar-benar membuat orang kesal pada era itu," ujar Victoria Pass, seorang profesor di Universitas Salisbury di Maryland.
Disampaikan oleh Pass bahwa saat itu, memotong rambut pendek, tidak serta merta mengubah perempuan menjadi lebih bebas.
Namun ini menjadi simbol yang kuat untuk perempuan modern, terutama di era pasca Perang Dunia I.
1930-an: Setelan
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Citra Narada Putri |
Editor | : | Citra Narada Putri |
KOMENTAR