Parapuan.co - Keuntungan melalui investasi sekaligus perlindungan asuransi bisa kita peroleh dengan membeli produk unit link.
Unit link merupakan produk asuransi dengan dua manfaat yakni investasi sekaligus asuransi.
Dengan kata lain, produk asuransi unit link ini berbeda dengan asuransi biasanya yang menawarkan proteksi.
Menurut Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life Indonesia, Meta Lakhsmi Permata Dewi, unit link menawarkan lebih banyak manfaat jika dibandingkan dengan produk asuransi lainnya.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Allianz Indonesia Media Briefing bertajuk #YukPahami Dana Investasi dalam Asuransi Jiwa, Selasa (15/3/2022).
“Keunikan dari unit link adalah mampu memberikan banyak manfaat dibandingkan produk-produk asuransi yang lain. Mulai dari perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan, sakit kritis, kemudian manfaat jika ada tertanggung yang tidak ter-cover,” ujar Meta.
Kombinasi investasi dalam unit link inilah yang kemudian menjadi nilai tambah dan membedakan produk ini dengan produk asuransi jiwa lainnya.
“Sedangkan kalau di investasinya, itu adalah kombinasinya dan sebagai nilai tambah untuk mencapai keinginan atau tujuan nasabah. Kombinasi inilah yang menjadi daya tarik unit link, di samping mendapatkan perlindungan, nasabah juga mendapatkan manfaat dari investasinya,” jelasnya lagi.
Meta kemudian menjelaskan sebelum memilih produk unit link, terdapat sejumlah hal yang Kawan Puan perlu perhatikan. Untuk memahami lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Jangan Galau Lagi, Ini 4 Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Anak IPS dan Peluang Kariernya
1. Tujuan
Sama halnya seperti produk asuransi atau investasi lainnya, sebelum membeli produk unit link penting bagi kamu untuk menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.
Memiliki tujuan keuangan yang jelas bisa mempermudah kamu nantinya dalam memilih polis, produk asuransi, dan produk investasi yang paling cocok dengan tujuan kamu.
2. Jangka Waktu
Selanjutnya, Kawan Puan perlu mengetahui jangka waktu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Meta menjelaskan, jangka waktu ini penting diketahui karena dapat membantumu dalam menentukan profil risiko dan pendanaan dalam unit link yang akan dipilih.
“Kemudian jangka waktunya, berapa lama polis ini akan kita miliki? Berapa lama tujuan yang ingin kita capai? Karena nanti akan menentukan jenis fund yang akan kita pilih, apakah agresif, konservatif, atau moderat,” pungkas Meta.
3. Profil Risiko
Terakhir yang tak kalah pentingnya dalam berinvestasi adalah terkait profil risiko.
Baca Juga: Nyaris Gulung Tikar, Pemilik UMKM Asal Solo Ini Berhasil Bangkit hingga Pekerjakan 77 Karyawan
Dengan mengetahui profil risiko, kamu bisa mempertimbangkan instrumen investasi yang paling tepat.
“Ini jadi hal yang penting dalam pemilihan dana investasi di unit link karena profil risiko akan menentukan bagaimana kenyamanan dalam memilih investasi yang ada. Apakah nanti akan diinvestasikan ke saham, obligasi, ataupun money market,” tutur Meta.
Perlu diingat kembali, profil risiko sendiri terbagi menjadi tiga kategori, yakni profil risiko konservatif, moderat, dan agresif.
Konservatif merupakan pilihan yang paling kecil risikonya saat pendanaan investor nantinya tidak mengalami penurunan; sedangkan moderat berarti terdapat sedikit risiko, tetapi masih bisa ditolerir dengan harapan imbal hasil yang lebih tinggi.
Adapun kategori agresif ialah memiliki risiko tinggi, namun tentunya dengan imbal hasil yang tinggi pula.
Meta kemudian menegaskan, “Karena tentunya kita ingat dalam berinvestasi high risk, high return. Semakin tinggi imbal hasil yang diharapkan, maka semakin tinggi juga risiko yang akan mengiringinya.”
Terakhir, ia kembali mengingatkan bahwa dalam memilih produk unit link, taknya penting bagi Kawan Puan untuk memperhatikan polis asuransinya, namun juga profil risikonya.
“Sehingga penting dalam memilih produk unit link, bukan hanya coverage perlindungan yang harus kita perhatikan, tapi kita juga harus memperhatikan profil risikonya apa,” tutup Meta.
(*)
Baca Juga: Kenapa Tak Boleh Meminjam dari Banyak Pinjaman Online? Ini Kata Pakar
Penulis | : | Ardela Nabila |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR