Parapuan.co- Saat ini banyak sekali perempuan yang mengalami kekerasan dalam pacaran, lalu mengalami kehamilan tidak diinginkan atau di luar nikah.
Tentu saja hal itu berdampak pada masalah demografi di Indonesia yang mengakibatkan meningkatnya angka kelahiran namun tidak dibarengi dengan meningkatnya kesejahteraan perempuan.
Melihat permasalahan tersebut, Devi Sumarno atau yang lebih dikenal dengan panggilan akrab Ci Devi, membangun rumah aman untuk para perempuan dengan permasalahan tersebut.
Rumah aman itu diberi nama Rumah RUTH yang merupakan akronim dari Rumah Tumbuh Harapan untuk perempuan korban kehamilan yang tidak diinginkan.
Seperti yang diketahui, banyak perempuan yang mengalami kejadian ini justru diusir dan diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya termasuk keluarga.
Pengabaian yang dilakukan masyarakat justru tidak menyelesaikan permasalahan yang terjadi, tapi malah akan menambah masalah lain lagi.
Saat ini, Rumah Ruth yang berada di Bandung, diketahui telah menolong lebih dari 200 perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan dan menyelamatkan sekitar 200 bayi dari percobaan aborsi.
Hal itu memang bukan suatu prestasi, tetapi Rumah RUTH mencoba membantu untuk mengatasi permasalahan demografi di Indonesia.
Lantas siapa sosok Devi Sumarno yang merupakan orang di balik berdirinya Rumah RUTH ini?
Baca juga: Aeshnina Azzahra, Pelajar 14 Tahun Asal Gresik yang Berpidato di Plastic Health Summit 2021
Mengutip dari wawancara Parapuan.co pada Selasa (30/11/2021) lalu, Ci Devi menceritakan pengalaman pertamanya membantu perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan, yang tak lain dialami oleh temannya sendiri.
"Rumah RUTH didirikan berawal dari rasa empati saya kepada teman saya yang mengalami kehamilan di luar nikah 13 tahun lalu dan diusir oleh keluarganya tanpa bantuan keuangan," cerita Ci Devi.
"Keluarganya tidak mau menerimanya karena menganggap itu aib dan memalukan," tambah ibu dua anak tersebut.
Saat itu diketahui Ci Devi belum menikah dan masih bekerja di pabrik.
"Saya kasihan. Dia sedang hamil dan tidak ada orang yang mendukungnya. Akhirnya saya menaawarkan bantuan," cerita Ci Devi lagi.
Perempuan asal Tegal ini kemudian menawarkan temannya untuk tinggal bersama dirinya di kost.
Ci Devi sendiri juga tidak menyangka bahwa ia akan mendirikan rumah aman untuk perempuan dan anak ini.
"Sebenarnya nggak pernah kepikir ada Rumah RUTH. Semua berawal dari panggilan hati dan menolong teman saja," ujar Ci Devi.
Sebagai pendiri, Ci Devi mengaku tidak mendapat keuntungan materiil dari yayasan yang dibuatnya.
Baca juga: Cerita Najla Farid Pemilik Bittersweet Ubah Hobi Jadi Bisnis Kekinian
"Kami menyebutnya Rumah RUTH ini persembahan kasih. Mau membayar tidak apa-apa. Tidak membayar juga tidak apa-apa,"ujar Ci Devi.
Ci Devi dan suami bekerja sama membangun Rumah RUTH
Ternyata Rumah RUTH bisa bertahan hingga saat ini karena dukungan besar suami Ci Devi juga.
Ia bercerita bahwa suaminya yang lebih memiliki visi lebih panjang mengenai yayasan ini.
"Dari awal menikah, suami saya tahu apa yang saya lakukan dan tidak menentangnya," kata Ci Devi.
Tak hanya itu, suami Ci Devi juga membantunya untuk mengurus Rumah RUTH ini.
"Suami saya justru yang lebih memiliki kasih sayang dibanding saya. Dia justru yang memiliki visi lebih panjang mengenai Rumah RUTH," tambahnya.
Baca juga: Mengenal Bu Kasur, Pencipta Lagu dan Tokoh Pendidikan Anak Indonesia
Mimpi Ci Devi
Ternyata Ci Devi juga memiliki tujuan yang mulia untuk mendirikan Rumah RUTH ini.
"Tujuan Rumah RUTH didirikan ialah untuk mencegah terjadinya aborsi, memberikan pendampingan dan pembinaan bagi perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan, dan memberikan pelatihan untuk kemandirian untuk perempuan yang memutuskan menjadi single mom," ujar perempuan lulusan S2 jurusan Psikologi dari Universitas Pendidikan Indonesia ini.
Selain itu, Ci Devi juga menceritakan mimpinya yang belum terlaksana untuk memberikan lapangan kerja kepada perempuan korban kehamilan tidak diinginkan.
"Mimpi saya, kedepannya Rumah RUTH juga bisa memberikan pekerjaan untuk para single mom agar mereka tetap bisa berkarya," Ujar Ci Devi dengan sumringah.
Sebelum menutup pembicaraan, Ci Devi memberikan pesan bagi Kawan Puan khususnya para perempuan.
"Kita bebas berbuat bukan berarti bebas dari akibat. Memang kita punya kebebasan melakukan apapun, tapi selalu ingat ada resiko dari setiap perbuatan atau apa yang kita putuskan," tutup Ci Devi.
Ia mendirikan Rumah RUTH juga harus menghadapi banyak tantangan, salah satunya stigma dari orang-orang yang menganggap berdirinya yayasan ini dianggap melegalkan seks bebas.
Karena hal itu Rumah RUTH terancam akan diusir dari tempatnya saat ini.
Meski begitu, Ci Devi tetap bersikeras untuk mempertahankan Rumah RUTH karena rumah aman ini memiliki tujuan yang baik. (*)
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Aulia Firafiroh |
Editor | : | Aulia Firafiroh |
KOMENTAR