Misalnya, jika branding kamu lebih visual, Ochoa menyarankan untuk menggunakan platform yang paling sesuai untuk tujuan itu dan dikenal baik oleh audiens, seperti Instagram.
2. Berinteraksi dengan audiens
Interaksi penting untuk menciptakan koneksi. Ini memandu kamu tentang minat audiens yang kamu targetkan dan pandangan mereka tentang branding kamu selama ini.
Sementara, profil yang bagus sangat bagus untuk personal branding kamu. “Membuat konten yang menarik dan interaktif adalah prasyarat,” kata Ochoa.
Selain itu, semakin aktif kamu di media sosial, semakin banyak audiens mengenal serta mengetahui personal branding kamu.
Memiliki jadwal reguler untuk mengunggah sesuatu di media sosial kamu akan membantumu membangun kehadiran secara online.
3. Dengarkan umpan balik
Baca Juga: Mudah Pikat Konsumen, Ini 3 Tips Para CEO Membuat Konten untuk Brand
Apakah umpan balik positif atau negatif, semuanya memengaruhi branding kamu. Beberapa orang cenderung berfokus pada umpan balik positif dan mengabaikan yang negatif.
Menurut Ochoa, "Agar berhasil, kamu harus fokus pada umpan balik negatif karena itu akan membantumu melihat di mana branding kamu tertinggal dan apa yang dapat dilakukan."
Namun, Andrew mengungkapkan bahwa umpan balik positif juga penting, karena itu membuat kamu terus terdorong untuk maju.
Source | : | Live Mint |
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
KOMENTAR