"Kenaikan permintaan terhadap emas menyebabkan harga emas naik," tulis ICDX.
Head of Investment Avrist Asset Management, Ika Pratiwi Rahayu juga membenarkan jika konflik antara Ukraina dan Rusia, membuat emas dijadikan sebagai instrumen investasi yang dianggap aman.
Karena meningkatnya permintaan emas saat konflik terjadi, harga emas telah naik 5,5 persen sepanjang tahun berjalan (YtD).
Masih melansir dari laman yang sama, aset safe haven adalah aset yang dikenal tidak berkaitan atau memiliki hubungan negatif dengan aset atau portofolio investasi lain saat terjadi gejolak atau ketidakpastian dalam pasar finansial.
Aset yang tergolong dalam aset safe haven dianggap mampu melindungi investor dari krisis keuangan.
Nilai safe haven disebut dapat bertahan dan bahkan mampu meningkat pada saat kondisi pasar finansial mengalami goncangan saat nilai aset investasi lain menurun.
Tak heran jika safe haven banyak dicari investor untuk menghindari kerugian akibat krisis keuangan.
Baca juga: 7 Jenis Instrumen Investasi yang Cocok untuk Investor Pemula, Ada Reksadana
Ada yang menyebut emas dalam portofolio investasi dapat membantu untuk mengurangi kerugian saat pasar saham sedang anjlok. Beberapa analis juga menyarankan investor untuk membeli logam mulia emas pada saat imbal hasil aset investasi lain negatif.
Tak heran ada penilaian kenaikan nilai emas di mata investor sebenarnya bukan dianggap sebagai sebuah keuntungan, melainkan lebih dianggap untuk menjaga aset mereka dari gerusan inflasi dalam jangka waktu yang lama.
Ya, emas dapat diibaratkan sebagai asuransi bagi beberapa investor.
Alasannya karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter dan fiskal lain dari bank sentral maupun pemerintah.
Source | : | Bareksa |
Penulis | : | Aulia Firafiroh |
Editor | : | Aulia Firafiroh |
KOMENTAR