Parapuan.co - Apakah Kawan Puan selalu ingin melakukan segalanya dengan sempurna dan tanpa cela?
Terkdang jika melakukan sedikit saja kesalahan, kamu akan merasa sangat bersalah dan merasa bahwa dirimu begitu buruk.
Bisa jadi kamu adalah salah satu orang yang perfeksionis, terutama dalam ha pekerjaan.
Namun, siapa sangka ini juga bisa membawa bahaya untuk mental, fisik, dan kehidupan sosial kita.
Berharap untuk melakukan hal-hal yang kita lakukan sebaik yang kita bisa adalah keinginan yang benar-benar positif.
Seperti apresiasi terhadap keunggulan. Keduanya adalah ekspresi kepedulian, kesadaran, dan keterlibatan.
Mereka juga terkait dengan kekaguman akan kualitas dan keindahan karena keunggulan adalah hal yang dekat mereka. Kita dapat memahami keunggulan sebagai keindahan dalam tindakan, sebagai bentuk kemegahan yang diterapkan dan diwujudkan.
Namun, apresiasi kita terhadap keunggulan dapat dengan mudah berubah menjadi perjuangan yang tidak sehat dan melumpuhkan untuk mencapai kesempurnaan.
Lalu, bagaimana kita dapat membedakan antara menghargai keunggulan dan sekadar berusaha melakukan yang terbaik dan perfeksionisme kontraproduktif? Apa sebenarnya yang membuat perfeksionisme begitu berbahaya?
Baca Juga: Punya Suasana Hati yang Cepat Berubah, Ini Karakter Seorang Melankolis
Perfeksionisme umumnya dipahami sebagai disposisi kepribadian.
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR