Parapuan.co - Saat dalam rumah tangga seseorang menggunakan manipulasi psikologis atau kekerasan fisik, maka kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT telah terjadi.
Tidak hanya soal fisik, KDRT banyak bentuknya. Kekerasan emosional, penelantaran, bahkan ancaman juga termasuk KDRT.
Bagi korban kekerasan dalam rumah tangga, pengalaman pahit dapat memicu trauma.
Jika dibiarkan begitu saja, KDRT dapat merenggut kesejahteraan emosional dan fisik seseorang secara keseluruhan.
Melansir Healthshots, berikut kiat mengatasi kekerasan dalam rumah tangga yang perlu diketahui:
1. Kenali Hubungan yang Kasar
Langkah pertama dan terpenting adalah menyadari bahwa kamu sedang berada dalam hubungan yang kasar.
Karena KDRT tidak selalu melibatkan penyerangan fisik, para korban kerap tidak dapat mengenali pola relasional seperti itu.
Mengakui posisimu tidak baik-baik saja merupakan awal yang baik untuk mengatasi trauma akibat KDRT.
Baca Juga: Bikin Tetap Bubar, Pakar Bagikan Tips agar Kucing Aktif Bergerak
2. Fokus pada Diri Sendiri
Perasaan tidak aman dan kesulitan dalam menjalin hubungan selalu menjadi masalah bagi orang dengan trauma.
Fokus pada diri sendiri dan berinteraksi dengan orang-orang terdekat dapat membantumu mengatasi trauma lebih baik.
3. Berkonsultasi dengan Ahli Kesehatan Mental
Konsultasi dengan terapis atau konselor untuk membantu mengatasi gangguan stres pasca-trauma. Tentunya, hal tersebut sangatlah penting.
Ahli akan membantumu dalam mengekspresikan emosi guna memberi ruang bagi diri sendiri untuk memproses trauma.
4. Percaya Trauma Bisa Dilewati
Penyembuhan bukanlah proses semalam, proses mengelola trauma akibat KDRT perlu dilakukan secara konsisten.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ibu yang Sulit Menyusui ASI? Jawabannya di Puan Talks
Kamu harus percaya bahwa trauma bisa dilewati, serta menciptakan masa depan yang baru untuk kehidupan lebih baik.
Nah, itulah kiat mengatasi kekerasan dalam rumah tangga yang perlu diketahui ya, Kawan Puan. Jangan lupa mencari bantuan saat kamu sudah merasa tidak aman lagi.
(*)
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR