Parapuan.co - Rendang sebagai salah satu kuliner nusantara yang mendunia banyak disukai orang dari berbagai negara.
Potensi inilah yang dimanfaatkan Sri Yuliastuti untuk mengembangkan usaha 'Rendang Uni Tutie', hingga berhasil mengekspor ke luar negeri.
Seperti apa awal mula Uni Tutie yang dulunya adalah mantan atlet terjun payung, mengawali bisnis ini?
Berawal dari tahun 2015 lalu, kala itu ada seorang teman yang menantangnya untuk membuat rendang.
"Sebagai orang Minang, dia menantang saya kalau semua orang Minang bisa bikin rendang. Kebetulan karena permintaan itu untuk orang tuanya, jadi saya penuhi.
"Pada waktu saya bikin pertama, saya masukin ke media sosial dan seterusnya saya dapat order. Pertama kali itu masuk Facebook tahun 2015," kata Uni Tutie dalam bincang-bincang bersama Blibli.
Siapa sangka, bermula dari pesanan teman, membuat rendang buatan mantan atlet terjun payung Jawa Barat ini semakin banyak dipesan orang.
Uni Tutie mengatakan pesanan rendangnya itu pun bukan hanya dari teman atau tetangga saja, tapi berkembang hingga seluruh Indonesia.
"Karena dapat order terus-terusan, jadi saya ingin resmikan ini. Jadi target saya bukan orang terdekat lagi, tapi sudah meletakkan target tertinggi.
Baca Juga: Alami Pasang Surut Bisnis Selama Pandemi, Ini Cara Dua Brand Kecantikan Lokal Bangkit
"Kita juga survey kecil-kecilan produk Indonesia masih jarang di supermarket luar negeri. Itulah mengapa akhirnya saya target produk harus ekspor," ungkapnya.
Usahanya ini pun terus berkembang, bahkan di masa pandemi Covid-19 kemarin ia menambah sejumlah menu dan mendapatkan berbagai sertifikasi untuk produk dagangannya.
Kini produk dari Rendang Uni Tutie sudah bervariasi antara lain rendang sapi, rendang paru, rendang jengkol, rendang kacang merah, bumbu rendang, dendenga balado, kalio daging, dan sambalado daging.
Agar mempertahankan cita rasa otentiknya, ia sengaja menggunakan bahan baku lokal serta rempah alami Indonesia yang sudah dikenal sebagai bahan antioksidan.
Proses pemasakannya pun dilakukan secara seksama dan dikemas dengan teknologi modern, sehingga produk-produk makanan ini memiliki umur simpan lebih dari 12 bulan di suhu ruang.
Ekspor ke Luar Negeri
Uni Tutie mengatakan selama mengembangkan produk rendang ini, ia terus belajar tentang pengelolaan produk hingga cara ekspor, agar produknya dikenal di mancanegara.
Produk dari Rendang Uni Tutie juga diproduksi menggunakan produk pilihan sesuai dengan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dan standar makanan halal.
Baca Juga: 6 Pertimbangan sebelum Membuka Cabang Usaha, Tak Hanya Lokasi!
"HACCP saya dapat tahun 2021 saat pandemi. Sekarang sudah pernah ekspor 10 dus sekali kirim dan repeat order. Memang belum setiap bulan pengirimannya, tapi kami penjajakan ke semua tempat," kata Uni Tutie.
Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor produk dari Rendang Uni Tutie antara lain Amerika Serikat, Australia, hingga Brunei Darussalam.
Berkat ketekunannya, Uni Tutie mengaku telah mengantongi keuntungan bisnis hingga ratusan juta rupiah. Inspiratif sekali ya, Kawan Puan!
(*)
Penulis | : | Dinia Adrianjara |
Editor | : | Dinia Adrianjara |
KOMENTAR