Parapuan.co - Tidak hanya pakaian sehari-hari, handuk pun harus rutin dicuci.
Idealnya, kita mencuci handuk sekitar dua atau tiga minggu sekali paling lama.
Terus menggunakan handuk yang sudah kotor dan tanpa dicuci akan memicu berbagai masalah termasuk iritasi kulit.
Haduk yang telah dicuci secara rutin tetap saja bisa bermasalah lho, Kawan Puan.
Seperti munculnya bau tak sedap hingga noda membandel pada handuk.
Melansir dari laman Kompas.com, berikut ini masalah umum yang sering terjadi pada handuk.
Noda di Handuk Putih
Handuk putih rentan terkena noda yang membuatnya kotor dan kusam.
Kondisi ini bisa saja disebabkan karena siklus pencucian yang tidak menggunakan air panas.
Baca Juga: Komunikasikan pada Suami Jika Kamu Tak Orgasme saat Berhubungan Intim
Selain itu, pisahkan handuk dangan pakaian lain saat akan dicuci.
Handuk Berbau
Bau tak sedap pada handuk tentu tak nyaman digunakan.
Ternyata, bau tak sedap ini disebabkan karena proses mencuci yang tidak bersih, mesin cuci tidak bersih, dan kotoran serta bakteri yang menumpuk.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mencuci handuk dengan menggunakan air panas tanpa menambahkan detergen apapun.
Sebagai gantinya, tambahkan 236 mililiter cuka putih suling ke dalam cucian.
Cuka membantu menghilangkan penumpukan deterjen, kotoran tubuh, dan pelembut kain yang tersangkut di kain dan menyababkan bau.
Handuk Kaku
Baca Juga: Selain Beri Perhatian, Lakukan Ini agar Si Dia Tertarik Pada Kita
Masalah handuk kaku membuatnya tak nyaman digunakan.
Biasanya, handuk kaku ini disebabkan karena proses pencucian yang tidak menggunakan pelembut.
Karena hal tersebut, endapan mineral menumpuk pada serat handuk.
Untuk mengatasinya, kamu dapat menggunakan air panas saat proses pencucian atau menambahkan amonia.
Hindari menambahkan bahan apapun karena menggabungkan produk dengan amonia dapat menyebabkan asap beracun.
Nah, Kawan Puan, itu tadi masalah umum yang sering terjadi pada handuk.
Mulai dari bau tak sedap hingga handuk kaku. Apakah kamu pernah mengalami kondisi ini?
(*)
Penulis | : | Saras Bening Sumunar |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR