Akan tetapi, keceriaan yang dimiliki oleh Amara terenggut dan hilang begitu saja sejak dia mengalami kekerasan seksual saat liburan bareng teman-temannya.
Yasmin juga mengungkapkan bahwa keceriaan Amara hanya akan ada di episode-episode awal sebab setelahnya, Amara mengalami masalah gangguan kesehatan mental.
Masalah kesehatan mental itu yakni post-traumatic stress disorder (PTSD) yang memang kerap dialami oleh korban kekerasan seksual.
"Amara itu anak yang selalu cheerful, tapi karena sebuah kejadian senyuman dia tawa dia semua terhempas oleh kejadian itu," ungkap Yasmin Napper.
"Dan dari series ini bisa terlihat bahwa saat hal ini terjadi, ini bukan cuma berdampak pada Amara tapi dampaknya sangat besar, dampaknya ke orang-orang di sekitar dia," ungkapnya.
Yasmin mengatakan bahwa ia setuju membintangi serial Cinta Pertama Ayah sebagai Amara adalah karena ingin meningkatkan kesadaran penonton akan isu kekerasan seksual.
"Aku ngambil series ini juga karena berharap semoga series ini bisa raise awareness bisa nunjukin kepada penonton semua bahwa ini bukanlah hal yang gampang untuk dilewati," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea dengan Karakter Perempuan Difabel, Ada Our Blues
"Karena ini lebih besar dari apapun yang kalian pikirkan," tambahnya.
Yasmin menjelaskan bahwa karakter Amara yang mengalami kekerasan seksual sebelumnya adalah anak yang polos dan tidak tahu apa-apa.
Amara punya cita-cita yang besar yakni jadi dokter agar bisa membahagiakan orang tuanya, terutama sang ayah.
Akan tetapi akibat kejadian kekerasan seksual, Amara jadi tak berdaya, kehilangan cita-cita, dan tidak bisa mempercayai siapa pun.
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Rizka Rachmania |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR