Parapuan.co - Kawan Puan pencinta drama Korea pasti sudah tak asing dengan drakor terbaru My Happy Ending.
Drakor yang dibintangi oleh Jang Na Ra ini memiliki sinopsis drakor yang cukup menarik nih, Kawan Puan.
Dalam drakor ini, sosok Seo Jae Won yang diperankan Jang Na Ra ini diceritakan menderita penyakit gangguan bipolar.
Lalu apa itu sebenarnya bipolar seperti yang dialami Jang Na Ra dalam drakor My Happy Ending?
Mengutip dari Mayo Clinic, gangguan bipolar, sebelumnya disebut manik depresi, adalah suatu kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan emosi rendah (depresi).
Ketika mengalami depresi, kamu mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar aktivitas.
Ketika suasana hati berubah menjadi mania atau hipomania (tidak se-ekstrim mania), kamu mungkin merasa gembira, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung. Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.
Episode perubahan suasana hati mungkin jarang terjadi atau beberapa kali dalam setahun. Meskipun kebanyakan orang akan mengalami beberapa gejala emosional di antara episode-episode tersebut, beberapa orang mungkin tidak mengalaminya.
Meskipun gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, kamu dapat mengatasi perubahan suasana hati dan gejala lainnya dengan mengikuti rencana pengobatan.
Baca Juga: Apa Itu Gangguan Kepribadian Ambang, yang Ada di Sinopsis Drakor Daily Dose of Sunshine
Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar diobati dengan pengobatan dan konseling psikologis (psikoterapi).
Gejala Bipolar
Mengutip dari NHS, gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem. Ini dapat berkisar dari titik tertinggi (mania) hingga titik terendah (depresi).
Episode mania dan depresi sering kali berlangsung selama beberapa hari atau lebih.
Depresi
Selama masa depresi, gejala yang dialami mungkin meliputi:
Fase Mania
Fase manik dari gangguan bipolar mungkin termasuk:
Pola Depresi dan Mania
Jika menderita gangguan bipolar, kamu mungkin mengalami episode depresi lebih sering daripada episode mania, atau sebaliknya.
Di antara episode depresi dan mania, terkadang kamu mungkin mengalami periode di mana suasana hati "normal".
Polanya tidak selalu sama dan beberapa orang mungkin mengalami:
Jika perubahan suasana hati berlangsung lama tetapi tidak cukup parah untuk digolongkan sebagai gangguan bipolar, kamu mungkin didiagnosis menderita gangguan bipolar ringan yang disebut siklotimia.
Hidup dengan Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar merupakan suatu kondisi yang ekstrim. Seseorang dengan gangguan bipolar mungkin tidak menyadari bahwa mereka berada dalam fase manik.
Setelah episode tersebut selesai, mereka mungkin akan terkejut dengan perilaku mereka. Namun pada saat itu, mereka mungkin percaya bahwa orang lain bersikap negatif atau tidak membantu.
Beberapa orang dengan gangguan bipolar mengalami episode yang lebih sering dan parah dibandingkan yang lain.
Sifat ekstrem dari kondisi ini berarti sulit untuk bertahan dalam pekerjaan dan hubungan menjadi tegang. Ada juga peningkatan risiko bunuh diri.
Selama episode mania dan depresi, seseorang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami sensasi aneh, seperti melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada (halusinasi).
Mereka mungkin juga mempercayai hal-hal yang tampaknya tidak masuk akal bagi orang lain (delusi). Jenis gejala ini dikenal sebagai psikosis atau episode psikotik.
Baca Juga: Lebih Banyak Diidap Perempuan, Ini 5 Jenis Gangguan Mental Terbanyak Menurut WHO
(*)
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR