Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Kong atau yang sering disebut sebagai King Kong ini memang sudah beberapa kali hadir di layar lebar.
Gorila raksasa ini menjadi fenomena film Monster yang melanda Hollywood di tahun 30an karena efek visualnya yang tergolong canggih pada masanya.
Setelah sempat diadaptasi kembali ke layar lebar di tahun 2005, kini Kong kembali ke layar lebar dengan judul Kong: Skull Island.
BACA JUGA: Film Bertema King Kong dari Masa ke Masa
Jika sebelumnya cerita Kong banyak fokus tentang kehebohan yang ditimbulkannya di kota besar, pada film kali ini lebih fokus ke petualangan di pulau Skull yang misterius.
Alkisah di tahun 1973 di mana Amerika sedang ingin menarik pasukannya dari Vietnam, ada beberapa ilmuwan dan industrialis yang ingin memeriksa sebuah pulau yang konon memiliki kadar mineral yang tinggi.
Dari sana mereka juga meminta bantuan militer Amerika dan beberapa ahli serta fotografer untuk mengawal ekspedisi ini.
Namun kejutan muncul ketika militer Amerika ini mulai menjatuhkan bom ke pulau tersebut untuk mencari mineral yang dimaksud.
Tiba-tiba muncul Gorilla raksasa yang mulai menghajar dan menghancurkan helikopter yang berisi rombongan ekspedisi tersebut.
Mereka yang selamat kemudian berkumpul dan secara tidak sengaja bertemu dengan seorang veteran pilot yang sudah terdampar di pulau ini selama puluhan tahun.
Ternyata, bukan Kong yang harus mereka khawatirkan, melainkan ada hal lain yang jauh lebih mengerikan.
Jika melihat trailernya, kita pasti akan menyangka bahwa film ini adalah film-nya Tom Hiddleston yang juga sedang naik daun.
Tapi ternyata, peran Tom Hiddleston tidaklah sebanyak itu. Malah bisa dibilang, film Kong ini sebenarnya adalah film gabungan dari beberapa karakter yang masing-masing punya perannya sendiri-sendiri.
Porsi Tom Hiddleston maupun Brie Larson tidaklah lebih banyak dari peran John Goodman atau John C. Reilly sekalipun.
Meski hal ini di atas kertas bagus, namun secara eksekusinya malah membuat kedalaman karakter yang demikian banyak itu menjadi berkurang.
Hal ini juga membuat film ini seperti kehilangan identitas, antara ingin menjadi film Monster, horor, ataupun komedi.
Karena meskipun ada banyak adegan ngagetin ala horor, film ini juga banyak memberikan unsur humor yang cukup lucu.
Sedangkan Kong sendiri penggambarannya juga terlihat agak kurang konsisten.
Meskipun efek CG yang dikombinasikan dengan kostum ini terlihat bagus, namun proporsi Kong dirasakan kurang konsisten. Sebentar terlihat besar sekali, namun sewaktu-waktu seakan mengecil karena menyesuaikan dengan ukuran monster lainnya.
Yang patut diacungi jempol pada film ini adalah pemandangan pulau Skull Island yang terlihat indah. Terutama jika ditonton di layar IMAX 3D.
BACA JUGA: Ternyata Lokasi Syuting Film Kong:Skull Island Seru Buat Dijelajah!
Akhir kata, film Kong: Skull Island ini cukup menyenangkan untuk ditonton, namun tidak terlalu spesial.
Apalagi jika film ini rencananya akan bergabung pada sebuah dunia dari film monster lainnya, mungkin dunia itu akan lebih menjanjikan.
Rating 3 dari 5.
BACA JUGA: REVIEW FILM GOLD, Kekejaman Rezim Suharto yang Korup Versi Hollywood
BACA JUGA: REVIEW FILM Logan, Begini Seharusnya Film Superhero yang Khusus Dewasa Dibuat