Grid.ID - Menjadi seorang pengusaha mungkin merupakan salah satu pekerjaan terberat di dunia ini.
Tapi jika berhasil, juga setimpal dengan apa yang akan didapatkan.
Menurut Rico Huang, dalam informasi bisnis yang dikirimkan kepada wartawan Grid.ID (9/3), apapun bidang atau bisnis yang Anda geluti saat ini, sangat penting untuk mengetahui bahwa akan ada banyak sekali masalah yang akan datang melanda.
Rico Huang sendiri adalah pengusaha muda yang fokus pada bisnis online.
Sebelumnya, sejak SMA Rico sudah mencoba berbagai macam jenis usaha.
Mulai dari nasi uduk, kaos oblong, hingga mie ayam.
Dana apa yang terjadi? Semuanya bangkrut.
Namun dia terus mencoba, dan menemukan keberhasilannya pada bisnis online.
Kini dia punya ribuan reseller, yang membantu memasarkan produknya secara online.
Variasi produknya juga mencapai ribuan, sehingga bisa menggapai konsumen yang sangat luas.
Salah satu media sosial yang telah melejitkan nama dan usahanya, adalah Instagram.
Dia dikenal piawai memanfaatkan Instagram untuk berbisnis, dan telah menerbitkan buku laris 'Jago Jualan di Instagram' dalam format digital.
Menurut Rico, berikut ini adalah kesalahan-kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh pengusaha dan biasanya berakhir pada kebangkrutan.
Tips ini tentu bisa diterapkan untuk bisnis apa saja.
Termasuk untuk startup bisnis digital yang saat ini banyak dilakukan milenials.
Di kampus-kampus, program startup banyak didukung dari pihak swasta, pemerintah dan pihak kampus itu sendiri.
Namun agar berhasil, coba simak dulu pengalaman dari Rico Huang yang sudah berhasil membesarkan usaha berbasis online.
Jadi, hindari hal-hal ini jika tidak ingin bangkrut!
1. Berharap bisa langsung sukses
Jika Anda berharap bisnis yang baru dijalankan bisa langsung sukses dan membesar, maka secara tidak langsung Anda sedang bersiap untuk kecewa.
Memang benar, kita harus rasa percaya diri untuk bisa mencapai kesuksesan.
Namun menurut Rico, kita tidak bisa mengharapkan hasil yang instan tanpa melalui sebuah proses terlebih dahulu.
Anda harus realistis terhadap ekspektasi dan berusaha untuk menjalani proses dengan sabar.
Salah satu dari alasan bisnis-bisnis berguguran begitu cepatnya, adalah karena pemilik bisnis merasa mereka bisa mendapatkan uang dengan cepat setelah begitu bisnis mereka dibuka.
Maka, penting untuk realistis terhadap skenario terburuk yaitu omzet lebih kecil dari pengeluaran, di awal-awal memulai bisnis.
2. Mengutamakan uang dan mengesampingkan passion
Jika Anda tidak menyukai bisnis Anda dan bidang yang dipilih untuk dibesarkan kemudian hari, maka Anda akan jauh dari sukses.
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan para pengusaha adalah mengesampingkan passion mereka, kemudian membuka sebuah perusahaan lainnya.
Jika Anda hobi menulis agar bisa menginspirasi lebih banyak orang misalkan, maka jadilah pakar dibidang Anda tersebut.
Maka menurut Rico, uang akan otomatis mengikuti Anda setelahnya.
Jangan Anda banting setir menjadi pengusaha kopi luwak, hanya karena kopi luwak adalah kopi termahal.
Rico pribadi yakin, bermodalkan uang saja tidak cukup untuk membuat kita lebih nyaman dan puas, ketimbang mencapai sebuah pencapaian besar di bidang yang kita cintai.
3. Mencoba untuk melakukan segala sesuatunya sendiri
Seorang pengusaha yang baik tahu bagaimana caranya mendelegasikan.
Jika Anda mencoba untuk melakukan segala sesuatunya sendiri, maka Anda juga sedang bersiap untuk gagal.
Anda harus tahu bagaimana caranya melakukan outsource.
Tidak peduli sepenting apapun hal tersebut, Anda harus bisa mendelegasikannya kepada orang lain.
Lalu Anda harus memposisikan diri untuk melakukan hal yang jauh lebih penting.
Melakukan segala sesuatu sendiri layaknya superman, hanya akan mengalihkan fokus Anda dari hal-hal yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih.
4. Tidak mampu beradaptasi
Jaman sudah berubah.
Teknologi berkembang dengan pesat.
Mau tidak mau Anda harus belajar beradaptasi.
Jika kita tidak bisa beradaptasi terhadap perubahan, dan tetap ngotot dengan satu produk atau jasa, maka Anda tidak akan pernah berhasil.
Sebaliknya, Anda harus selalu mencoba, mencoba dan mencoba hal-hal baru.
Terus berinovasi, jalankan yang berhasil dan selalu siap untuk menghadapi perubahan yang akan datang.
5. Cuek dengan media sosial
Banyak sekali industri tradisional yang merasa mereka tidak membutuhkan internet.
Apapun bisnis Anda, bahkan bisnis ikan lele sekalipun, Anda butuh internet.
Kenapa?
Karena pelanggan Anda juga menggunakan internet.
Kita hidup di era informasi.
Internet sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan kita harus memanfaatkannya.
Apalagi jika terbukti efektif, bukan?