Grid.ID - Bunga dan air mata sering pula diartikan sebagai tanda cinta buat seorang pemimpin atau tokoh.
Pelukis Yogyakarta, Joko Pekik, pernah membuat karya lukisan celeng yang berjudul, "Tak Enteni Keplokmu: Tanpa Bunga dan Telegram Duka".
Lukisan itu sepertinya untuk menyindir seorang penguasa yang pada ketika turun dari takhta tanpa bunga.
Logika sebaliknya, orang yang dicintai akan disambut dengan bunga sebagai simbol cinta, termasuk saat meninggalkan takhta.
Namun, ada juga simbol air mata sebagai ungkapan haru, sedih, dan duka, juga gembira.
Meski masih 5 bulan lagi kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot sebagau Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, namun karangan bunga sudah berdatangan.
Bunga selalu merepresntasikan kedalaman rasa, terutama rasa sayang dan cinta, juga kelembutan.
Itu pula sebabnya, ratusan orang mengirimkan bunga tanda cinta dan sayang kepada Ahok dan Djarot, juga sebagai tanda peringatan akhir jabatan mereka.
Setidaknya, para Ahok-Djarot lovers ingin mengungkapkan dan membuat pesan, ini akhir jabatan tanpa lara.
(BACA JUGA: Dibanjiri Karangan Bunga, Ini Respon Dari Ahok)
Meninggalkan kursi kekuasaan tidak harus hancur hatinya, karena bunga-bunga cinta menyambut mereka.
Bunga juga selalu menjadi gerakan damai tanpa kebencian, seperti revolusi bunga di Portugal atau aksi bunga di era Reformasi 1998.
Penuh bunga
Itu sebabnya, suasana Balai Kota DKI Jakarta terlihat berbeda dari biasanya sampai Rabu (26/4/2017).
Ratusan, bahkan ada yang menyebut lebih dari 1000 karangan bunga dikirim ke balaikota sebagai tanda simpati kepada Ahok dan Djarot, tanpa harus membenturkan kepada pemenang Pilkada Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Sebab, ini gerakan bunga, kerakan damai yang legowo penuh cinta. Gerakan sportif mengakui kekalahan dan memberi suport kepada jagoannya, tanpa harus menyerang pihak lain.
Setelah akhir Pilkada, tak ada lagi yang perlu dipertentangkan.
Sikap sportif dan legowo harus dimiliki warga Jakarta untuk kembali membangun ke depan bersama pemimpin baru dengan optimisme dan tanpa prasangka.
Biasanya warga yang datang hanya memadati pendopo Balai Kota untuk mengantre dan melaporkan masalah kepada Gubernur DKI Jakarta Ahok.
Namun, Rabu ini warga membeludak hingga ke trotoar Balai Kota dan ruangan di dalam Balai Kota.
(BACA JUGA: Ini 10 Karangan Bunga Ahok Ter-Gombal versi Grid.ID Urutannya Bikin Senyum-Senyum Sendiri Deh!)
Saking banyaknya warga, awak media yang ingin mewawancarai Ahok di ruang tengah Balai Kota menjadi kesulitan.
Akibat banyaknya warga yang memadati Balai Kota, Ahok berjalan kaki dari gerbang hingga pendopo. Warga langsung mengerubutinya untuk berfoto dan memberi setangkai bunga.
Karangan bunga yang ditujukan kepada Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta juga terus berdatangan ke Balai Kota, Jakarta Pusat.
Karangan bunga itu ada yang berukuran sedang, hingga karangan bunga yang berukuran cukup besar.
Bau harum bunga mawar, tulip, hingga sedap malam tercium hingga pendopo Balai Kota.
Karangan bunga tersebut berasal dari pendukung yang umumnya mengucapkan terima kasih pada Ahok dan Djarot.
"Pak Ahok dan Pak Djarot, You Both Always Have Our Full Support," demikian tulisan di salah satu karangan bungan yang baru datang malam ini dari "Blessing Team".
Ada juga ucapan "We Are Proud of You BP Ahok dan BP Djarot, Thank You" dengan sisipan simbol hati.
(BACA JUGA: Ucapan Para Wanita untuk Ahok Melalui Karangan Bunga, Bikin Haru Sekaligus Tertawa)
"Pak Ahok dan Pak Djarot sukses selalu dalam berkarier. Dari kami yang patah hati," bunyi tulisan di karangan bunga dari Mercy, Vivi, dan Uyin.
Karangan bunga itu ditujukan kepada Ahok-Djarot setelah pasangan petahana itu kalah jumlah perolehan suara dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.
Tetesan air mata
Jika bunga belum cukup untuk mengungkapkan rasa haru dan cinta, maka air mata pun ditumpahkan.
Itu yang terjadi di Balaikota DKI Jakarta, ketika warga bertemu Ahok atau wakilnya Djarot.
Rabu (26/4/2017), ketika menemui warga yang berdatangan ke balaikota, Djarot langsung diserbu.
Beberapa orang pun meneteskan air mata, tanda haru dan simpati.
Mereka berebut bersalaman dan berfoto dengan Djarot.
Seorang perempuan menggenggam tangan Djarot dan tidak mau melepaskannya.
Djarot pun mengucapkan terima kasih dan menyampaikan pesan-pesan kepada pendukung.
"Doakan saja kami ya supaya tetap semangat," ujar Djarot.
"Semangat Pak, maju Pak," kata pendukungnya.
"Tetap berjuang membangun ke-Indonesiaan kita, oke. Seluruh warga Jakarta saya minta sekarang harus berdiri tegap. Hapuskan air matamu, tatap tajam ke depan dengan penuh optimisme," ujar Djarot.
(BACA JUGA: Video : Ahok-Djarot Dibanjiri Karangan Bunga Berisi Dukungan Dan Ucapan Terima Kasih)
Selain itu, Djarot meminta para pendukung untuk mendoakan dia dan Ahok agar tetap mengabdi dengan tulus pada sisa masa pemerintahannya sehingga mereka bisa menyelesaikan masa jabatan dengan baik.
"Saya sampaikan terima kasih atas berbagai simpati, dukungan, dan motivasi kepada kita semua. Kami juga ingin seluruh warga termotivasi. Kalian semua sudah memberikan dukungan yang terbaik," ujar Djarot.
Terima kasih kepada Ahok dan Djarot atas pengabdiannya selama ini memang pantas disampaikan.
Ucapan selamat datang kepada pemimpin baru, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, juga musti dikerahkan.
Siapa pun pemimpinnya, Jakarta harus lebih baik dan sentosa.
Pantas Irish Bella Klepek-klepek, Begini Perlakuan Haldy Sabri ke Anak Tiri, Rela Lakukan Ini saat Ditinggal Syuting Istri, Netizen Salut
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |