Laporan wartawan Grid.ID, Puput Akad
Grid.iD - BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) membagikan informasi terkini mengenai jumlah korban jiwa dan dampak kerusakan akibat tsunami Banten.
Update informasi terkini mengenai korban jiwa dan dampak kerusakan akibat tsunami Banten, dibagikan melalui Facebook resmi BNPB sekitar satu jam yang lalu.
Informasi terkini yang dibagikan BNPB meliputi jumlah korban jiwa maupun dampak kerusakan lainnya akibat tsunami Banten yang tercatat hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB.
Baca Juga : Dikabarkan Hilang, Personil Grup Band Seventeen Belum Ditemukan Pasca Tsunami Anyer
Sebelumnya, gelombang tinggi menerjang pesisir sejumlah pantai di Banten serta Lampung pada Sabtu (22/12/2018) malam hingga menyebabkan sejumlah kerusakan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi menyatakan gelombang tinggi yang menerjang tersebut merupakan tsunami.
Tsunami Banten dilaporkan terjadi pada Sabtu malam, tepatnya pukul 21.27 WIB.
Hal ini disampaikan melalui Twitter resmi BMKG @infoBMKG pada Minggu (23/12/2018) dini hari.
Baca Juga : Tsunami Anyer, 1 Roadman Grup Band Seventeen Dikabarkan Meninggal Dunia
UPDATE:
— BMKG (@infoBMKG) December 22, 2018
Gelombang pasang di Anyer dan sekitarnya memang bukan tsunami karena aktivitas gempa tektonik. Namun hal tersebut DIDUGA tsunami akibat aktivitas gunung Anak Krakatau, setelah mendapat data dari Badan Geologi. #BMKG akan melakukan verifikasi lanjutan mengenai fenomena ini
Mengutip laman Kompas.com (23/12/2018), BMKG menarik kesimpulan tersebut setelah menghimpun data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut yang berlokasi di sekitar Selat Sunda.
Selain itu, berdasarkan data tersebut diketahui pula bahwa tsunami Banten terjadi pada pukul 21.27 WIB.
Data menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0,9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, serta 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Terjadinya tsunami Banten juga dibenarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun Facebook resminya (23/12/2018).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho merilis informasi resmi di Facebook BNPB yang menyatakan bahwa benar telah terjadi tsunami Anyer.
Baca Juga : Sedang Manggung, Grup Band Seventeen Jadi Korban Tsunami Anyer
Bencana tsunami ini menerjang sejumlah pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.
Sementara itu, tsunami Banten rupanya menimbulkan sejumlah kerusakan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Pada laman Facebook resminya, BNPB turut merilis update jumlah korban yang dihimpun hingga (23/12/2018) pukul 04.30 WIB
Diketahui sebanyak 20 meninggal dunia, 165 luka-luka, dan 2 orang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Dari keseluruhan jumlah korban tersebut, wilayah terdampak bencana adalah daerah Pandeglang, Banten.
Baca Juga : Merinding! Kuburan Masal Korban Tsunami Aceh 14 Tahun Lalu Tak Sengaja Dibongkar
Di daerah ini saja tercatat sebanyak 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat, dan puluhan kendaraan rusak.
Daerah di Pandeglang yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, serta Pantai Carita.
Di tempat lain yakni di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung tercatat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
Sedangkan, di Kabupaten Serang, Banten terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang.
Baca Juga : Ucapan Terimakasih Adelia Pasha Kepada Donatur Korban Gempa dan Tsunami di Palu
Daerah yang mengalami dampak tsunami paling parah di Serang adalah di Kecamatan Cinangka.
Penanganan korban terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan, masyarakat sekitar.
Bantuan logistik telah mulai disalurkan meskipun saat ini terkendala jalan raya penghubung Serang-Pandeglang yang putus akibat dampak tsunami.
Meskipun begitu, BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tak mudah terpancing informasi hoaks yang beredar.
Pantau terus update informasi mengenai tsunami Anyer di Grid.ID. (*)
Baca Juga : Saat Gempa Palu, Pasha Ungu Mengaku Dua Bulan Tak Pulang Rumah!
Source | : | Kompas.com,Facebook,Twitter |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |